Indeks Penyakit Tbc

Pengobatan TBC yang utama adalah Obat Anti Tuberkulosis yang diminum teratur selama minimal 6 bulan serta didukung dengan asupan gizi yang cukup.

Menurut Pratikno, Indonesia memiliki potensi untuk menanggulangi kasus TBC dengan sukses, seperti yang telah dilakukan dalam penanganan COVID-19.

Tuberkulosis di Indonesia, siapa saja yang rentang terkena TBC dan apa penyebabnya?

Dirut BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti menilai keterbatasan akses dalam pengawasan pengobatan menjadi hambatan utama dalam pengendalian penyakit TBC.

Kemenkes mendeteksi kasus tuberculosis (TBC) sebanyak lebih dari 700 ribu kasus di tahun 2022, atau tertinggi sejak TBC menjadi program nasional.

Salah satu tantangan dalam menghadapi penyakit tuberkulosis (TBC) di Indonesia adalah sulitnya mendeteksi kasus yang ditemukan.

Kebanyakan pasien dan penyintas TBC hanya ingin menceritakan kondisi dan stigmatisasi yang pernah mereka alami.

Indonesia berada pada posisi kedua kasus TBC terbanyak di dunia berdasarkan data Global TB Report (GTR) 2022.

Penemuan kasus TBC anak tahun 2022 naik lebih 200 persen dari 2021 (42.187 kasus) menjadi 100.726.

Stigmatisasi menyebabkan banyak pasien TBC menyembunyikan ihwal penyakit yang diidapnya, sehingga masyarakat justru tidak bisa melakukan pencegahan.

Lingkungan kumuh dan kebersihan yang kurang terawat disebut dapat menjadi faktor penyebaran TBC.

Cara penularan TBC atau tuberculosis, penyakit menular yang menyerang beberapa bagian tubuh namun utamanya pernapasan.

Bagaimana cara mencegah dan mengendalikan penyakit tuberkolosis atau TBC di tempat kerja?

Panduan pengendalian tuberkulosis di tempat kerja diterbitkan oleh Kemnaker lewat Permenaker Nomor 13 Tahun 2022.

Menkes Budi Gunadi Sadikin mengatakan peran lintas sektor merupakan amanat Peraturan Presiden Nomor 67 Tahun 2021 tentang Penanggulangan Tuberkulosis.

Kemenkes menyebut terjadi keterlambatan diagnosa TBC seiring tertundanya pengiriman sampel sputum (dahak) pasien TBC.

Presiden Jokowi meminta metode penanganan Tuberkulosis (TBC) bisa mengikuti metode COVID-19, bahkan menumpang dalam penanganan COVID-19.

Sebab dampak yang diakibatkan oleh virus Corona akan lebih berbahaya terhadap pasien TBC dibandingkan dengan orang yang sehat.

Hari TBC Sedunia diperingati tanggal 24 Maret setiap tahunnya, daftar kegiatan yang bisa dilakukan menurut WHO.

Kemenkes mengambil sampel dari hasil usap tenggorokan terhadap dua pasien tuberkulosis (TBC) di Tanjungpinang untuk memastikan terinfeksi virus corona atau tidak.