Menuju konten utama

Prediksi Susunan Kabinet Jokowi Jilid 2 dan Usulan Kriteria Menteri

Sejumlah menteri lama dari kalangan profesional diprediksi kembali masuk dalam susunan kabinet Jokowi jilid 2. Kinerja sejumlah menteri dari kalangan profesional dinilai memuaskan.

Prediksi Susunan Kabinet Jokowi Jilid 2 dan Usulan Kriteria Menteri
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla menyampaikan pendahuluan saat memimpin Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Kamis (3/10/2019). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/aww.

tirto.id - Beredarnya isu mengenai 'bocoran' daftar nama menteri di kabinet pemerintahan periode 2019-2024 direspons Presiden Joko Widodo melalui akun media sosialnya, hari ini. Dalam unggahannya, ia menyatakan telah menerima beberapa versi 'bocoran' nama-nama menteri tersebut.

“Saya sendiri membacanya dengan antusias kalau-kalau itu benar adalah bocoran,” tulis Jokowi di akun resmi instagramnya pada Kamis (17/10/2019).

Jokowi juga menegaskan susunan kabinet pemerintahannya untuk periode kedua sudah selesai disusun dan akan diumumkan setelah pelantikan dirinya dan Ma'ruf Amin pada 20 Oktober 2019.

“[...] Bisa di hari yang sama, atau setelahnya,” kata Jokowi di unggahannya. “Siapa-siapa yang akan membantu saya di pemerintahan nanti? Sabarlah,” lanjut Jokowi.

Dia pun menyatakan Indonesia tidak kekurangan orang yang mampu memimpin kementerian dan lembaga, serta siap mengabdi kepada bangsa.

“Mereka terserak di semua bidang pekerjaan dan profesi: akademisi, birokrasi, politisi, santri, juga TNI dan polisi. Tidak sulit menemukan mereka,” kata Jokowi.

Prediksi Menteri Lama di Kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin

Pernyataan terbaru Presiden Jokowi tidak memberikan banyak informasi tentang detail susunan kabinet yang akan diumumkan setelah pelantikannya. Dia hanya sempat memberikan sedikit bocoran mengenai adanya wajah baru dan lama di kabinet pemerintahan periode 2019-2024.

“Ya, ada yang lama. Yang baru, banyak,” kata Jokowi setelah bertemu pimpinan MPR, di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (16/10/2019).

Sayangnya, Jokowi tak menjelaskan perbandingan persentase wajah lama dan baru di kabinet. Dia hanya membenarkan ada nomenklatur baru di kabinet pemerintahan periode 2019-2024.

Sejumlah pengamat politik memang memprediksi beberapa nama lama akan kembali dipilih masuk di kabinet. Direktur Eksekutif Lembaga Survei Independen Nusantara (LSIN) Yasin Mohammad memperkirakan sebagian menteri dari kalangan profesional berpeluang dipilih kembali oleh Jokowi.

Yasin menilai kalangan profesional yang berpeluang besar kembali masuk kabinet adalah Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Menteri Keuangan Sri Mulyani serta Menlu Retno Marsudi.

Menurut dia, kinerja Susi dalam memerangi illegal fishing patut diapresiasi. Yasin menambahkan Sri Mulyani juga terbukti berhasil menyeimbangkan neraca keuangan negara. Sementara Retno, kata Yasin, belakangan menunjukkan kinerja positif terkait penguatan posisi Indonesia di PBB.

“[...] Menteri-menteri dari kalangan profesional lebih nampak kinerjanya," kata Yasin seperti dilansir Antara.

Pakar politik sekaligus Dekan Fisipol UGM, Erwan Agus Purwanto juga memprediksi ada 3 menteri dari kalangan profesional yang berpeluang besar kembali masuk kabinet. Menurut Erwan, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono adalah salah satunya. Hal ini mengingat prestasinya di pembangunan infrastruktur.

Erwan juga memperkirakan Menteri Susi Pudjiastuti tetap menjadi pilihan Jokowi. Menteri ketiga yang berpeluang kembali masuk kabinet, tambah Erwan, adalah Menlu Retno Marsudi. “Karena keberhasilan beliau, salah satunya soal diplomasi luar negeri,” ujar Erwan.

Hasil survei terbaru Alvara Research Center memang menyimpulkan 10 menteri di kabinet Jokowi-JK yang dinilai oleh publik paling memuaskan kinerjanya merupakan figur profesional. Survei ini digelar pada 12-31 Agustus 2019 dan melibatkan 1.800 responden usia 14 sampai 55 tahun di 34 provinsi.

Berdasarkan survei Alvara, tiga figur yang dinilai oleh publik paling memuaskan kinerjanya ialah Menteri KKP Susi Pudjiastuti (91,95 persen), Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (84,07 persen) dan Menkeu Sri Mulyani (83,39 persen).

Tujuh lainnya yang masuk daftar 10 besar, secara berturut-turut adalah Menteri Pariwisata Arief Yahya (82,38 persen), Menlu Retno Marsudi (82,14 persen), Menhub Budi Karya (81,9 persen), Menkominfo Rudiantara (81,90 persen), Menristekdikti Mohamad Nasir (81,74 persen), Menteri ESDM Ignasius Jonan (81,63 persen) dan Mendikbud Muhadjir Effendy (81,32 persen).

”Susi diapresiasi karena keberanian dan ketegasannya. Sementara penghargaan terhadap pembangunan infrastruktur di Indonesia memunculkan Basuki Hadimuljono di urutan selanjutnya,” kata CEO Alvara, Hasanuddin Ali dalam siaran persnya pada 14 Oktober lalu.

“Sedangkan Sri Mulyani dihargai publik karena mampu mengelola keuangan negara dengan baik meski kondisi ekonomi global tidak menentu,” tambah Hasanuddin.

Usulan Kriteria Menteri di Kabinet Jokowi Jilid 2

Pengamat politik dari LIPI, Siti Zuhro berpendapat kabinet Jokowi jilid 2 lebih baik didominasi oleh menteri dari kalangan profesional. "Kabinet di periode kedua Jokowi ini harus profesional dan tidak terbebani kepentingan politik sempit," kata Siti, pada Selasa (15/10/2019), sebagaimana dikutip Antara.

Siti menilai para menteri dari kalangan profesional juga bisa lebih loyal ke presiden dan tidak terlalu dipengaruhi oleh kepentingan politik partai. Dia mengingatkan, kabinet ke depan harus menyesuaikan dengan kebutuhan Indonesia, yang sedang menghadapi sejumlah tantangan, seperti masalah ekonomi global.

Sementara Koordinator Desk Politik Khalisah Khalid menyarankan Jokowi memilih menteri yang memiliki karakter kepemimpinan dan pemahaman kuat terhadap akar masalah serta kompleksitas persoalan di sektor lingkungan hidup dan agraria.

Menurut dia, kriteria tersebut penting dimiliki para menteri yang menangani bidang lingkungan hidup, kehutanan dan pertanahan.

"Selain itu, lebih baik [menteri] jangan berasal dari oligarki itu sendiri yang kemudian masuk dalam pengurusan kementerian yang terkait hajat hidup orang banyak seperti lingkungan," ujar Khalisah.

Di sisi lain, Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) berharap Jokowi memilih menteri yang memiliki pengalaman luas di dunia bisnis. Direktur Eksekutif Apindo Danang Girindrawardana mengatakan menteri dari kalangan pengusaha itu sebaiknya mengisi pos kementerian yang terkait investasi.

“Kalau kami ingin, [ada] tiga, empat, atau lima kementerian itu ada unsur dari dunia usaha. Di kementerian terkait investasi,” kata dia pada 15 Oktober lalu.

Menurut Danang, menteri dari kalangan pengusaha berpengalaman bisa lebih memahami kendala dan potensi bisnis. ”[...] Jadi, kementerian yang diisi oleh orang yang tepat dalam pengalamannya, relatif lebih bisa membawa kementerian itu menerbitkan regulasi atau bahkan menghilangkan regulasi yang tidak perlu,” ujar dia.

Sedangkan Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Laksana Tri Handoko berpendapat, untuk meningkatkan daya saing Indonesia, Jokowi perlu memilih menteri berkarakter eksekutor.

"Kita ingin kalau menteri itu kan eksekutor, sangat eksekutif yang bisa mengeksekusi banyak hal teknis yang harus diputuskan," kata Handoko kepada wartawan, pada Senin lalu.

Dia juga berharap Jokowi menunjuk menteri yang memahami persoalan terkait riset dan inovasi serta memiliki kemampuan untuk mengatasi masalah tersebut. "Menteri itu harus bisa melakukan, memutuskan dan mengeksekusi [keputusan], karena kelemahan kita itu," ujar Handoko.

Baca juga artikel terkait KABINET JOKOWI-MARUF atau tulisan lainnya dari Addi M Idhom

tirto.id - Politik
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Agung DH