tirto.id - Presiden Prabowo Subianto menyatakan hasratnya agar Indonesia dapat bergabung ke dalam keanggotaan Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (Organisation for Economic Cooperation and Development/OECD). Organisasi ekonomi lintas negara ini diikuti oleh 18 negara di Eropa dan juga Amerika Serikat serta Kanada.
Prabowo tidak mempermasalahkan Indonesia bergabung OECD, walau sebelumnya Indonesia telah mengajukan diri untuk bergabung dengan aliansi negara-negara dengan ekonomi pasar yang berkembang yang terdiri atas Brasil, Rusia, India, Cina, dan Afrika Selatan (BRICS). Prabowo memiliki keinginan untuk bergabung dengan berbagai kelompok ekonomi yang sekiranya menguntungkan Indonesia.
"Saya kira nggak ada masalah, kita juga ikut IPEF (Indo-Pacific Economic Framework for Prosperity) dan CPTPP (Comprehensive and Progressive Agreement to Trans Pacific Partnership), ya kita ikut beberapa kelompok," kata Prabowo usai menemui Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin di sela kunjungannya di AS, Rabu (13/11/2024).
Menurutnya, bukan sebuah masalah apabila Indonesia bergabung dengan sejumlah aliansi atau kelompok ekonomi lintas negara. Dia menekankan tujuan Indonesia dengan berbagai aliansi ekonomi tersebut adalah demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
"Untuk ekonomi kita ingin mencari yang terbaik, peluang-peluang untuk ekonomi kita. Kita harus memikirkan kesejahteraan rakyat kita kan," kata dia.
Dikutip dari dokumen dokumen Pernyataan Bersama Presiden Joe Biden dan Presiden Prabowo Subianto yang diterbitkan Gedung Putih AS, Selasa (12/11) waktu setempat. Joe Biden menyatakan dukungannya terhadap upaya Indonesia untuk mempercepat permohonan aksesi keanggotaan OECD.
"OECD menyediakan jalur menuju pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat dan berkualitas tinggi melalui kebijakan yang lebih kuat dan lebih bertanggung jawab," dikutip melalui laman whitehouse.gov.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Anggun P Situmorang