tirto.id - Prabowo Subianto berhati-hati saat memberikan pidato di acara hari ulang tahun Partai Gerindra, Sabtu (10/2/2018). Ketua Umum Partai Gerindra itu mengaku menjaga lisannya karena ada wartawan.
"Dengan adanya wartawan, terpaksa pidato saya sopan. Tapi sopannya Prabowo ya?" kata Prabowo di area Gedung DPP Partai Gerindra, Jalan RM Harsono, Ragunan, Jakarta Selatan.
Prabowo beberapa kali memotong kalimatnya yang dirasa tidak cukup baik untuk dilanjutkan.
"Apalagi kita partai di luar kekuasaan. Kalau kurang sedikit.... Nggak usah saya teruskan lah, ada wartawan. Tapi kalian ngerti apa yang saya maksud. Kita nggak boleh ada kekurangan nggak boleh ada salah," kata Prabowo disambut dengan tepuk tangan kader Gerindra.
Prabowo juga tidak berani mengeluarkan unek-uneknya saat menyatakan warga Indonesia kemungkinan sudah jadi sapi perah negara asing. Ia mengatakan kepada pendukung dan tamu yang hadir, bahwa keluhan itu akan disampaikan di kediamannya, di daerah Hambalang, Bogor.
"Nanti di Hambalang, saya undang kalian. Di situ akan saya sampaikan suara hati saya yang sesungguhnya, keresahan saya yang sesungguhnya, kesedihan saya yang sesungguhnya. Tapi sekarang kita tenang-tenang dulu," ujarnya lagi.
Prabowo lantas melanjutkan pidatonya, dan untuk ketiga kalinya ia tak mau mengerem pidatonya. Ia sempat menyatakan tak akan memberikan jatah kepada pihak asing, walau hanya "Sejengkal tanah, apalagi ribuan hektar." Pidato Prabowo ini kemudian disambut beberapa kader dengan seruan, "reklamasi!!!".
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang duduk di barisan depan undangan hanya tersenyum mendengar seruan tersebut.
"Cukup-cukup," kata Prabowo menanggapi seruan kadernya.
Hadir dalam acara itu Anies Rasyid Baswedan dan Sandiaga Salahuddin Uno, Fatmawati Soekarno. Selain itu beberapa pejabat tinggi Gerindra yang turut hadir antara lain: Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani, dan Bendahara Umum Partai Gerindra Thomas Muliatna Djiwandono.
Acara utama perayaan HUT Partai Gerindra dibuka dengan pembacaan Pancasila dan pembukaan UUD 1945. Setelah itu, kader dan seluruh peserta HUT Gerindra yang datang ikut menyanyikan Indonesia Raya.
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Agung DH