tirto.id - Sebagai negara beriklim tropis, Indonesia memiliki banyak kekayaan Sumber Daya Alam (SDA). Seluruh wilayahnya, yang mayoritas terpisah oleh laut, punya beragam potensi sumber daya alam, termasuk Pulau Bali.
Pulau Bali memiliki sejumlah potensi sumber daya alam yang menjadi aset berharga bagi perekonomian, lingkungan, dan kesejahteraan masyarakat.
Potensi sumber daya alam Bali mencakup pertanian, perkebunan, pertambangan, kelautan, dan lain sebagainya.
Lantas, hasil pertanian di Bali apa saja? Barang tambang apa yang ada di Bali? Simak penjelasannya di bawah ini.
Daftar Potensi Sumber Daya Alam di Bali
Salah satu hal yang membuat Bali terkenal adalah pantainya. Hal itu mampu mendongkrak perekonomian Bali secara masif. Namun, potensi sumber daya alam Bali tidak hanya itu.
Potensi sumber daya alam di Bali mencakup kekayaan alam di berbagai bidang, seperti pertanian, perkebunan, pertambangan, kelautan dan perikanan, kebudayaan dan pariwisata, serta sumber daya hutan. Untuk mengetahui lebih lanjut simak uraian berikut.
1. Pertanian dan perkebunan
Berdasarkan situs Satu Data Indonesia Provinsi Bali, Pulau Bali memiliki lahan sawah seluas 74.7320 hektare (Ha) yang tersebar di sembilan wilayah mulai dari Kabupaten Badung, Bangli, Buleleng, hingga Kota Denpasar. Bali dikenal memiliki sistem pertanian yang terkenal efisien dan berkelanjutan, terutama dalam sistem subak.Lalu hasil pertanian di Bali apa saja? Beberapa komoditas hasil pertanian utama di Bali meliputi padi, kopi, cengkeh, vanili, serta berbagai buah-buahan dan sayuran. Sektor perkebunan juga menjadi potensi sumber daya alam di Bali, dengan komoditas seperti kakao, kopi, dan kelapa.
2. Pertambangan
Dikutip dari Sistem Informasi Wilayah dan Tata Ruang Bali disebutkan bahwa Bali memiliki sumber daya alam pertambangan. Sumber daya alam pertambangan di Bali antara lain gamping, batu kapur, batu tabas, batu andesit, batu permata, batu pada, batu apung, dan batu lahar. Aneka bahan galian pun terdapat di Bali, mulai dari batu gunung, batu kali, batu kapur, batu koral, marmer, pasir silika, hingga pasir kuarsa.3. Kelautan dan perikanan
Sumber daya alam perikanan di Bali merupakan aset vital yang mendukung perkembangan sektor kelautan dan perikanan. Potensi perikanan di Bali mencakup kegiatan penangkapan ikan dan budidaya rumput laut. Wilayah perairan sekitar Bali kaya akan keanekaragaman hayati laut, yang menjadi sumber daya utama bagi sektor perikanan di daerah ini.Selain itu, dikutip dari denpasarkota.go.id, Kota Denpasar memiliki kekayaan alam terumbu karang yang menakjubkan. Terumbu karang ini terletak di selatan Pulau Serangan, Kecamatan Denpasar Selatan, dengan kedalaman berkisar antara 3 hingga 10 meter. Temuan ini terungkap melalui Evaluasi Monitoring Ekosistem Terumbu Karang yang dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup Kota Denpasar.
Keindahan dan kekayaan alam terumbu karang ini juga menjadi salah satu hal yang membuat Bali terkenal di kalangan wisatawan, baik lokal maupun asing.
4. Kebudayaan dan wisata
Potensi sumber daya alam kebudayaan di Bali mencakup berbagai aspek yang membuat pulau ini menjadi destinasi pariwisata yang unik dan menarik. Keberagaman hayati, keindahan alam, serta kekayaan budaya menjadi poin utama yang mendukung sektor pariwisata, yang merupakan salah satu sektor ekonomi utama di Bali.Bali dikenal luas karena kebudayaannya yang sangat kaya. Seni, tarian, musik, kerajinan, upacara keagamaan, dan warisan budaya, menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari di pulau ini. Selain kebudayaan, keindahan alam Bali juga menjadi daya tarik utama. Pegunungan yang memukau, sawah terasering yang memesona, pantai-pantai eksotis, dan terumbu karang yang indah, menjadi elemen integral dalam potensi sumber daya alam kebudayaan di Pulau Bali.
5. Hutan
Potensi sumber daya alam hutan di Bali sangat beragam. Dikutip dari laman web Satu Data Indonesia Provinsi Bali, Bali memiliki luas hutan sekitar 132.171 hektar. Hutan di Bali terbagi menjadi beberapa kawasan, seperti hutan lindung, hutan konservasi, hutan wisata, taman hutan raya, hutan produksi, hutan produksi terbatas, dan hutan bakau.Pemanfaatan yang bijak dan berkelanjutan terhadap potensi SDA ini menjadi kunci untuk menjaga keseimbangan antara keberlanjutan lingkungan dan kebutuhan ekonomi serta sosial masyarakat setempat.
Peta Pulau Bali dan Topografinya
Bali, atau yang dikenal dengan sebutan Pulau Dewata, terletak di antara Pulau Jawa dan Pulau Lombok. Dilansir situs web resmi Provinsi Bali, Pulau Bali pada mulanya merupakan bagian dari Provinsi Sunda Kecil bersama dengan pulau-pulau lain, seperti Lombok, Sumbawa, Sumba Flores, dan Sumba Timur.
Pada 1958, Bali resmi menjadi provinsi sendiri dengan Singaraja sebagai ibu kotanya. Hingga akhirnya pada 1960, ibu kotanya dipindahkan ke Denpasar. Lantas, di mana letak geografis Bali?
Provinsi Bali secara geografis terletak di antara lintang selatan 8°3'38.8" hingga 8°50'56" dan bujur timur 114°25'53" hingga 115°42'39". Luas wilayah Bali mencapai sekitar 5.636,66 km2, dengan panjang wilayah sekitar 153 km dan lebar sekitar 112 km.
Ada perubahan luas wilayah Pulau Bali. Saat ini, luasnya adalah 559.468 Ha. Perbedaan luasnya sekitar 4.198 Ha dibanding data awal yang diperoleh dari Badan Informasi Geospasial (BIG). Pulau Bali dikelilingi oleh perairan yang berfungsi sebagai batas wilayah provinsi ini. Pertanyaan selanjutnya, bagaimana topografi Pulau Bali?
Dikutip dari buku Status Daya Dukung Pangan Pulau Bali 2021, Pulau Bali memiliki topografi yang beragam, terutama di bagian utara dan selatan pulau. Secara keseluruhan, topografi Provinsi Bali didominasi oleh daerah pegunungan dan perbukitan yang mencakup sekitar 85 persen dari luas wilayahnya. Kemiringan lahan bervariasi, mulai dari tanah datar dengan kemiringan 0-2 persen hingga tanah sangat curam dengan kemiringan di atas 40 persen.
Bagian selatan Pulau Bali, termasuk sebagian kecil di bagian utara yang berdekatan dengan pantai, didominasi oleh lereng dengan kemiringan 0-2 persen, mencakup luas sekitar 96.129,00 Ha. Lereng dengan kemiringan 2-15 persen sebagian besar terdapat di wilayah Kabupaten Badung, Tabanan, Gianyar, dan Buleleng, dengan luas mencapai 132.056,00 Ha. Sementara itu, lereng dengan kemiringan 15-40 persen dominan terletak di wilayah bagian tengah Pulau Bali, membentang dari arah Barat ke Timur.
Lereng dengan kemiringan melebihi 40 persen dapat ditemukan di sekitar gunung-gunung seperti Gunung Lempuyang, Gunung Agung, Gunung Abang, bukit Penulisan, Gunung Batukaru, dan sebagian di Pulau Nusa Penida. Beberapa gunung tersebut memiliki kaldera danau akibat letusan masa lalu.
Penulis: Umi Zuhriyah
Editor: Fadli Nasrudin