tirto.id - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Reisa Broto Asmoro mencatat perbandingan antara jumlah kasus positif COVID-19 dengan jumlah tes yang dilakukan (positivity rate) mingguan meningkat hingga 8,8 persen.
“Positivity rate mingguan meningkat menjadi 8,88 persen,” kata Reisa dalam keterangan pers yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (27/10/2022).
Reisa mencatat tren kasus konfirmasi COVID-19 dan kasus aktif nasional juga meningkat. Pada Rabu (26/10/2022), kasus konfirmasi COVID-19 bertambah 3.048 pasien. Jumlah ini meningkat dari beberapa hari sebelumnya, di mana per 24 Oktober 2022 penambahan sebanyak 1.703 kasus dan 25 Oktober 2022 melonjak menjadi 3.008 kasus.
Sedangkan kasus aktif bertambah 1.566 sehingga total menjadi 21.481 orang. Keterisian rumah sakit COVID-19 (bed occupancy rate/BOR) nasional juga mengalami kenaikan menjadi 19,88 persen.
Meski begitu, Reisa mengklaim angka kematian akibat COVID-19 (case fatality rate/CFR) turun 0,14 persen dibandingkan pekan sebelumnya. “Alhamdulillah angka kematian cenderung menurun,” ujarnya.
Reisa menjabarkan tiga provinsi yang memiliki penambahan kasus konfirmasi harian COVID-19 tertinggi, yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur.
Sementara itu, Reisa menjelaskan beberapa indikator suatu negara siap menuju fase endemi, yaitu laju penularan kasus harian harus kurang dari lima persen, angka kasus aktif kurang dari lima persen, tingkat kematian sekitar dua persen, dan BOR kurang dari lima persen.
“Nah sayangnya, sampai saat ini justru terjadi peningkatan kembali, meskipun masih dalam kondisi yang terkendali,” kata Reisa.
Satgas COVID-19 mengumumkan penambahan kasus sebanyak 3.048 pada Rabu (26/10/2022). Jumlah ini lebih banyak dari hari sebelumnya, yaitu 3.008 kasus. Total angka COVID-19 sejak 2 Maret 2020 hingga kemarin secara kumulatif sebanyak 6.478.720 kasus.
Penulis: Farid Nurhakim
Editor: Gilang Ramadhan