tirto.id -
Dalam dialog publik yang bertemakan “Integritas Pemimpin Karakteristik Partai Modern” Politikus senior Partai Golkar, Indra Bambang Utoyo mengatakan, jika tempo dulu tak terjadi perpecahan Partai Golkar akan bisa menandingi kebesaran Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), bahkan mungkin tidak ada apa-apanya dibanding Golkar.
"Perpecahan Golkar melahirkan sejumlah partai baru, ada PKPI sebagai anak pertama Golkar, lalu Hanura, Gerindra, Nasdem, semuanya menjadi partai besar. Seandainya semua digabungkan, PDIP tidak ada apa-apanya," ujar Indra Bambang Utoyo di Jakarta, Kamis (24/3/2016).
Anak dari Jenderal Bambang Utoyo itu mengatakan, saat ini Golkar tak boleh pecah kembali dan harus menghapus sistem praktik politik uang dalam setiap rekrutmen kepemimpinan di tubuh Partai Golkar.
Menurut dia, kebangkitan Golkar terletak pada sosok pemimpin berikutnya yang akan dipilih melalui Musyawarah Nasional tahun ini.
"Kalau mau mendapatkan rekrutmen kepemimpinan yang baik dari tingkat bawah sampai atas ya partai harus bagus, modern," tambah dia.
Tidak hanya itu, dia juga menyampaikan, harus ada pemimpin yang berkarakter, dengan itu diharapkan Golkar tidak lagi terjebak dalam praktik politik uang.
Terkait dengan niatnya maju dalam bursa calon Ketua Umum Golkar, Indra Bambang Utoyo mengaku siap beradu gagasan dengan para kandidat lainnya seperti, Ade Komarudin, Airlangga Hartarto, Aziz Syamsuddin, Idrus Marham, Mahyudin, Priyo Budi Santoso, Setya Novanto, Syahrul Yasin Limpo, dan Zaki Iskandar.
Seperti yang dijadwalkan, Musyawarah Nasional Golkar akan berlangsung Mei 2016 dengan agenda utamanya adalah pemilihan ketua umum. (ANT)