tirto.id - Polisi masih menyelidiki kasus penyerangan dan duel maut yang menewaskan satu orang di lahan kosong samping Apartemen Metro Galaxy Park, Kota Bekasi, Jumat (21/6/2019) malam.
"Masih penyelidikan, nanti kami akan minta keterangan saksi dan mengumpulkan barang bukti," ucap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono, ketika dihubungi wartawan, Kamis (11/7/2019).
Ia menyatakan, jajarannya akan menuntaskan perkara ini.
"Yang pasti semua penyelidikan dan penyidikan peristiwa akan dijalankan sesuai prosedur hukum untuk mencari para pelaku. Terutama dalang yang memerintahkan para pelaku," sambung Argo.
Duel maut terjadi di lahan kosong samping apartemen itu. Salah satu korban, Heri Amora (32) mengatakan, sebelum ada penyerangan, pelaku terlebih dahulu mematikan aliran listrik di tempat kejadian.
"Saat itu saya bersama teman-teman tengah istirahat," kata Heri usai menjalani pemeriksaan di Mapolres Metro Bekasi Kota, Sabtu (22/6/2019) petang.
Heri bersama lima korban lainnya merupakan penjaga lahan sengketa yang tinggal di bangunan semi permanen yang ada di lokasi tersebut. Dia mengatakan, saat itu ada sekitar 30 hingga 50 orang yang datang melakukan penyerangan. Para pelaku semua mengenakan masker dan topi.
"Usai lampu padam, lalu terdengar suara tembakan," katanya.
Korban lainnya, Titus mengatakan usai mendengar suara tembakan sekelompok orang tersebut lantas meminta orang yang ada di dalam kamar untuk keluar.
Setelah keluar bersama korban lain, mereka diperintahkan untuk tidak mendekati Dani yang diketahui menjadi korban tewas akibat ditembak pelaku.
"Tidak ada yang boleh mendekat ke korban tewas. Saya dilempar pakai balok sampai luka di perut," kata dia.
Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Indarto, Minggu, membenarkan adanya sekelompok orang tak dikenal yang menyerang enam orang penjaga lahan kosong di samping Apartemen Metro Galaxy Park.
"Satu orang tewas dengan luka tembak, sementara lima lainnya luka-luka," ujar Indarto.
Korban tewas adalah Dani (46) akibat luka tembak di perut. Lima orang lainnya luka-luka, yaitu Daniel Yanwarin (luka tembak di paha kiri), Heri Kiswanto (luka bacok di lengan), Titus (luka lecet di perut), Stevanus (luka robek pada tangan kanan), dan Hendrikus (luka robek di kaki dan dagu).
Penulis: Adi Briantika
Editor: Dewi Adhitya S. Koesno