tirto.id - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengaku senang jika ada poros ketiga di Pilpres 2019. PKS yang mengancam tidak akan mendukung Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto di Pilpres 2019 bisa saja keluar dan bergabung dengan poros ketiga apabila tidak mendapat kursi cawapres.
Hal ini dikatakan oleh Kepala Departemen Politik PKS, Pipin Sofyan kepada Tirto pada Rabu (11/7/2018). Pipin mengatakan dengan banyaknya calon tentu akan makin baik.
"Dengan adanya poros ketiga itu lebih baik. Karena makin banyak calon tentu makin bagus," katanya.
Namun, ia belum mau menegaskan apakah PKS akan tergabung dengan poros ketiga tersebut. Sampai sekarang, poros ketiga masih dianggap sulit karena harus menunggu perubahan dukungan dari beberapa partai, termasuk Partai Golkar.
"Kami belum tahu," tegasnya. "Tapi yang jelas kami senang bila ada poros ketiga."
Ia mengaku PKS tak khawatir Jokowi akan menang dengan adanya poros ketiga. Bilamana PKS harus berpisah dengan Gerindra, itu lebih baik daripada kursi cawapres tak diserahkan pada PKS.
Sebelumnya anggota majelis syuro PKS Tifatul Sembiring mengatakan mereka tak mau mengalah. Tifatul menegaskan, PKS tidak ingin mengikuti kontestasi 2019 tanpa menyodorkan kader sama sekali. Setidaknya, posisi cawapres haruslah diisi oleh PKS.
“Kami tetap masih mencalonkan Prabowo so far berpasangan dengan cawapres dari PKS. Itu enggak bisa ditawar-tawar,” katanya di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta.
Hubungan PKS dengan Gerindra memang dekat sejak Pilpres 2014. Beberapa kali, Prabowo dan Ketua Umum PKS Sohibul Iman juga terlihat bersama-sama dalam acara partai. Namun, Tifatul menegaskan bahwa perjanjian awal PKS dan Gerindra adalah pembagian kursi capres dan cawapres.
“Jadi sesuai dengan kesepakatan awal dari Gerindra. Cawapres harus dari PKS. Kami enggak mau jadi penggembira saja dalam Pilpres ini,” tegas Tifatul lagi.
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Dipna Videlia Putsanra