tirto.id - Pihak Rumah Sakit Polri Kramat Jati menyediakan pendampingan psikologi bagi mereka yang terlibat dalam penanganan kasus kecelakaan pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkal Pinang. Selain itu, pihak rumah sakit juga memberikan pendampingan psikologi kepada petugas Lion Air dan keluarga korban.
Kepala Rumah Sakit RS Polri Kramat Jati Kombes Musyafak menyatakan, ada 53 keluarga korban yang mendapat bantuan pendampingan psikologi termasuk juga petugas dari maskapai yang berjaga di sekitar RS Polri.
“Ada beberapa dilakukan dan sampai saat ini ada pegawai airline ya. Jadi didata di posko pendampingan baru dilakukan pendampingan,” kata Musyafak di RS Polri, Kamis (1/11/2018).
Sementara itu, salah satu petugas psikologi RS Polri AKP Angela mengatakan, kondisi keluarga korban sangat beragam. Ada yang bisa menerima kejadian tersebut, ada juga yang tidak.
Menurut Angela, petugas Lion Air yang mendapat pendampingan hanya terlalu kelelahan. Dia menyatakan, pendampingan ini tidak akan terbatas pada petugas maskapai ataupun keluarga korban, tetapi juga petugas Polri sendiri.
“Ada petugas-petugas yang hectic [sibuk], capek ya, membutuhkan dukungan membutuhkan layanan psikologis,” katanya. “Ada dari maskapai juga kan hectic, ya ada dari Polri juga. Kita terbuka sih karena kita memahami kondisi psikologis dalam kondisi seperti ini.”
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Alexander Haryanto