tirto.id - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) membuka posko di Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk mempercepat proses identifikasi korban Lion Air JT-610.
"Kami membawa tim dari dukcapil untuk 24 jam posko disini supaya bisa bersama-sama dengan tim inavis untuk mempercepat data baik sidik jari kami sudah sanding di ruangan atas dengan tim inavis," ungkap Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo di RS Polri Kramat Jati, Kamis (1/11/2018).
Tjahjo mengatakan bahwa posko tersebut hanya untuk mempercepat, sebab kata dia, tak semua penumpang membeli tiket secara online. Selain itu, posko yang dibuat Kemendagri di RS Polri juga bertujuan untuk mempercepat proses pengurusan surat kematian.
Dalam kunjungan itu Tjahjo menyatakan dukacita pada korban. Ia juga menceritakan soal anaknya, Arjuna Cakra Candasa pilot Lion Air yang ikut membawa pesawat Lion Air Boeing 737 Max 8 dengan nomor registrasi PK-LQP terbang dari pabriknya di Amerika Serikat menuju Indonesia.
"Saya kesini hanya ingin menyampaikan duka turut prihatin dengan para keluarga, karena apapun anak saya juga pilot Lion, juga dia dulu ikut rombongan dari Amerika yang bawa pesawat ini ke Indonesia," ungkapnya.
Pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT-610 jurusan Jakarta-Pangkalpinang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat pada Senin (29/11/2018) pagi.
Hingga kini, dari 181 penumpang yang terdata di manifes, baru 1 yang bisa diidentifikasi, yakni penumpang atas nama Jannatun Cintya Dewi. Jenazah Jannatun bisa teridentifikasi karena memiliki sidik jari yang relatif cukup baik.
Jenazah Jannatun sudah diterbangkan dari Bandara Halim Perdana Kusuma sekitar pukul 05.00 WIB, Kamis (1/11/2018) untuk disemayamkan di rumah keluarganya di Sidoarjo.
Hingga Rabu (31/10/2018) RS Polri telah menerima 56 kantong hasil evakuasi kecelakaan pesawat Lion Air JT-610.
“Sampai dengan malam ini, tercatat sudah ada 56 kantong jenazah yang tiba di RS Polri. Sudah tidak ada pengiriman lagi terakhir tadi pukul 21.00,” ucap Kapolsek Kramat Jati Kompol Nurdin AR.
Polisi juga telah melakukan identifikasi pada total 48 kantong jenazah yang tiba pada hari Senin (29/10/2018) dan Selasa (30/10/2018).
Penulis: Widia Primastika
Editor: Dipna Videlia Putsanra