tirto.id - Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur menerima 48 kantong hasil evakuasi yang berisi potongan tubuh korban jatuhnya pesawat Lion Air JT-610. Dari 48 kantong tersebut, tim identifikasi jenazah RS Polri telah mengumpulkan DNA dari 238 potongan tubuh.
Kepala RS Polri Kombes Musyafak menyatakan, dari 48 kantong itu semua sudah diperiksa dan akan dicocokkan dengan DNA dari pos antemortem.
“Dapat kami sampaikan dari 48 kemarin yang kami dapat ambil sampel DNA berjumlah 238 bagian tubuh,” tegas Musyafak di RS Polri, Kamis (1/11/2018).
Bila bagian tubuh yang dikirim pada Senin (29/10/2018) masih menyisakan bagian tubuh cukup besar, maka 237 bagian lainnnya ini lebih kecil lagi. Untuk menunggu hasil identifikasi dari tes DNA ini Polri harus mengambil waktu sekitar 4-8 hari.
Satu jenazah telah berhasil diidentifikasi atas nama Jannatun Cintya Dewi yang merupakan staf Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral berumur 24 tahun. Jenazah Jannatun berhasil diidentifikasi karena potongan tubuhnya paling utuh dibanding yang lain.
Jenazah almarhum Cintya masih memiliki lima jari tangan yang lengkap menyambung sampai ke bahu kanan dan masih menyatu dengan perutnya. Meski begitu bagian kiri badannya, kaki, dan kepala sudah tidak ada.
Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri Brigjen Arthur Tampi mengatakan pihak keluarga tidak disarankan untuk melihat jenazah Jannatun.
"Kalau untuk melihat jenazahnya tidak kita sarankan karena kondisi yang seperti itu, daripada nanti trauma psikisnya terlalu besar, kita harapkan setelah kita serahkan tidak dibuka lagi penutup jenazahnya," kata Arthur.
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Dipna Videlia Putsanra