Menuju konten utama

Pertamina Selidiki Penyebab Kebakaran Kapal Tanker di Mataram

Kapal tanker MT Kristin terbakar di perairan Pantai Ampenan, Minggu (26/3/2023) 
Dugaan awal kebakaran karena api yang berasal dari forecastle.

Pertamina Selidiki Penyebab Kebakaran Kapal Tanker di Mataram
Proses pemadaman kapal MT Kristin yang terbakar di perairan laut barat Pulau Lombok, NTB, pada Minggu (26/3/2023). ANTARA/HO-Pertamina

tirto.id - Kapal tanker MT Kristin pengangkut Bahan Bakar Minyak (BBM) berjenis Pertalite terbakar di lepas perairan Pantai Ampenan, Mataram, Minggu (26/3/2023) sekitar pukul 14.50 WITA. Kapal tersebut diketahui membawa sekitar 5.900 Kiloliter (KL).

Humas PT Pertamina International Shipping (PIS), Roberth Marcelino mengungkap dugaan awal kebakaran karena api yang berasal dari forecastle atau mooring deck depan. Insiden di perairan Kota Mataram, NTB itu terjadi saat kapal melakukan labuh jangkar.

"Titik api terlihat berasal dari forecastle atau mooring deck depan dan penyebab timbulnya api masih diselidiki lebih lanjut," kata dia melalui keterangan tertulis dikutip Senin (27/3/2023).

Robert menyebut sebanyak 17 kru kapal berupaya optimal untuk memadamkan api, namun belum berhasil sehingga nakhoda memutuskan untuk segera evakuasi. Dalam proses evakuasi, tiga kru yang tengah melakukan operasional jangkar lompat ke laut terlebih dahulu dan saat ini masih dalam pencarian.

Sementara, 14 kru lainnya dipastikan selamat. Menurut Robert, saat proses evakuasi para kru kapal dibantu oleh nelayan sekitar.

"Kru kapal yang selamat saat ini berada di TBBM (terminal bahan bakar minyak) Ampenan," ujarnya.

Robert mengatakan Tim Emergency Response PIS terus berkoordinasi dengan kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) setempat, Pelindo, dan otoritas lainnya untuk proses evakuasi, penanggulangan kru kapal, serta pemadaman.

"PIS menekankan perlunya mengutamakan dan menyerukan pentingnya aspek keselamatan dalam seluruh kegiatan operasional baik untuk kru kapal dan juga memastikan kargo muatan kapal," ujarnya.

Kapal MT Kristin merupakan kapal milik PT Hanlyn Jaya Mandiri yang saat ini tengah disewa oleh PIS untuk mengangkut BBM ke TBBM Ampenan dan TBBM Sanggaran.

Sementara itu, aparat kepolisian membantu menangani insiden kebakaran kapal tanker. Kepala Kepolisian Resor Kota Mataram Komisaris Besar Polisi Mustofa menuturkan sudah ada personel kepolisian dengan sejumlah kapal dari Ditpolairud Polda NTB yang membantu penanganan insiden tersebut.

"Dalam hal ini Ditpolairud Polda NTB mengerahkan tiga unit kapal Baladewa 8002 milik Mabes Polri dan dua unit kapal tipe C," kata Mustofa dikutip dari Antara.

Selain itu, tim Biddokkes Polda NTB juga ikut memberikan pertolongan medis kepada anak buah kapal (ABK) dan kapten kapal tanker itu.

"Seluruh ABK dan kapten kapal yang berhasil selamat kini dibawa ke Depo Pertamina Ampenan dan sedang dilakukan pengecekan kesehatan oleh Tim Biddokkes Polda NTB. Untuk ABK dan kapten kapal yang telah di evakuasi hanya mengalami luka ringan," ujarnya.

Insiden kebakaran kapal tanker milik perusahaan jasa pengangkut PT Andin Jaya Mandiri itu terjadi pada Minggu. Rencananya kapal tanker yang mengangkut 5.900 kiloliter bahan bakar minyak jenis pertalite itu melakukan pendistribusian di Depo Pertamina Ampenan.

Ledakan terjadi ketika kapal sedang menunggu antrean di perairan Ampenan. Saat itu, sebanyak tiga ABK menuju ke bagian depan kapal untuk menurunkan jangkar.

Berdasarkan laporan warga pesisir pantai Ampenan, jelas Mustofa, sempat terdengar suara ledakan yang diduga berasal dari kapal tersebut hingga terlihat kobaran api dengan kepulan asap tebal.

Baca juga artikel terkait PERTAMINA atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Intan Umbari Prihatin