tirto.id - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon merespons kritikan kubu Jokowi kepada Prabowo karena selalu mendapat data yang salah. Fadli mengatakan bahwa Prabowo hanya mendapat laporan dari masyarakat, kendati informasi tersebut belum tentu akurat.
"Saya kira masukan dan laporan dari masyarakat gitu. Jadi tentu saja saya kira tidak ada maksud lain kecuali menyampaikan apa yang menjadi masukan laporan dari masyarakat, yang mungkin mereka bisa saja kurang tepat informasi atau masukan dari mana," kata Fadli di kompleks DPR RI, Jumat (4/1/2019).
Terlepas dari itu, kata Fadli, Prabowo hanya ingin menyuarakan bagaimana isu kesehatan, BPJS, dan pelayanan kesehatan negara kepada warga adalah persoalan serius.
"Dulu dokter gitu banyak juga yang konsen, dokter-dokter yang merasa di era BPJS ini mereka juga kurang mendapatkan satu apa namanya remunerasi yang sepadan gitu ya," kata Fadli.
Prabowo diketahui mengatakan satu selang cuci darah di RSCM bisa digunakan oleh 40 orang saatsaat Ceramah Kebangsaan Akhir Tahun di Hambalang, Bogor, Minggu (30/12/2018) lalu. Video pidatonya itu juga masih tersimpan di akun Facebook.
"Saya dapat laporan di RSCM ada alat pencuci ginjal, harusnya itu punya saluran-saluran dari plastik, dari karet, dari alat-alat dipakai satu orang satu kali. Saya dengar di RSCM hari ini dipakai 40 orang," kata Prabowo yang disambut suara terkejut sejumlah peserta yang hadir.
"Orang sakit ginjal harus hidup dari pencucian darah. Bisa dapat macam-macam [penyakit jika selang dipakai banyak orang]. Hepatitis A, B, C, malaria, HIV. Bayangkan. Ini menurut saya, negara kita ini gagal melayani rakyat," tambahnya lagi.
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Dhita Koesno