tirto.id - Ketua Umum Komunitas Pasien Cuci Darah Indonesia (KPCDI) Tony Samosir menilai, pernyataan Prabowo Subianto terkait selang cuci darah untuk 40 orang merupakan hal yang keliru.
"Ya mungkin keliru. Jadi sebenernya gini, ini kan isu kecil, selang itu tidak ada yang digunakan 40 orang," kata Tony kepada Tirto, Rabu (2/1/2019).
Sepengetahuannya, seluruh Rumah Sakit yang ada di Indonesia, selain Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) tidak ada yang menggunakan selang cuci darah secara bergantian oleh 40 orang.
"Kalo tentang selang, itu belum ada laporan ke kami, itu belum tepat. Kalo RSCM kami tidak tahu," ucapnya.
Menurutnya, jika selang cuci darah digunakan sebanyak 40 orang atau bergantian dengan pasien lainnya, maka akan beresiko terkena penyakit oleh pasien sebelumnya.
"Tidak bisa, ya kan itu darah. Kalo secara bergantian, dampaknya nanti bisa terpapar penyakit lah," ujarnya.
Ia menjelaskan hal tersebut sama saja dengan menggunakan jarum suntik secara bergantian. Pemakai jarum suntik bisa beresiko terkena penyakit dari pengguna sebelumnya.
"Itu kan sama saja jarum suntik. Ya kalo selang itu idealnya satu orang," pungkasnya.
Calon Presiden 02 Prabowo Subianto menyatakan satu selang cuci darah di RSCM bisa digunakan oleh 40 orang saat Ceramah Kebangsaan Akhir Tahun di Hambalang, Bogor, Minggu (30/12/2018) lalu. Video pidato itu juga masih tersimpan di akun Facebooknya.
"Saya dapat laporan di RSCM ada alat pencuci ginjal, harusnya itu punya saluran-saluran dari plastik, dari karet, dari alat-alat dipakai satu orang satu kali. Saya dengar di RSCM hari ini dipakai 40 orang," kata Prabowo yang disambut suara terkejut sejumlah peserta yang hadir.
"Orang sakit ginjal harus hidup dari pencucian darah. Bisa dapat macam-macam [penyakit jika selang dipakai banyak orang]. Hepatitis A, B, C, malaria, HIV. Bayangkan. Ini menurut saya, negara kita ini gagal melayani rakyat," tambahnya lagi.
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Dewi Adhitya S. Koesno