Menuju konten utama

Perempuan Berbaju Serba Hitam Teriaki Polisi di Thamrin

Seorang perempuan berpakaian serba hitam terlihat berteriak-teriak di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat.

Perempuan Berbaju Serba Hitam Teriaki Polisi di Thamrin

tirto.id - Seorang perempuan berpakaian serba hitam terlihat berteriak-teriak di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat.

Perempuan yang mengenakan kerudung, cadar, dan menenteng tas berwarna hitam itu awalnya datang dari arah Jalan Kebon Sirih. Saat ini posisinya tepat di seberang kantor Kementerian Agama.

Ia berteriak agar polisi tak lagi menembak-menambak. Ia juga berteriak masalah surga, negara, dan akhirat.

Perempuan tersebut kemudian terlihat berjalan menuju Bawaslu RI dari arah Kementerian Agama.

Beberapa warga mencoba menenangkannya, namun perempuan itu tetap berteriak-teriak.

"Ibu yang baju hitam tolong duduk, duduk, Bu," kata polisi dengan menggunakan speaker besar dari arah perempatan Sarinah.

"Ibu tolong lepas ranselnya. Di badannya ada kabel apa itu?" imbuh polisi.

Perempuan berbaju serba hitam akhirnya melempar tas ke tengah jalan sebagai tanda menyerah kepada pihak polisi.

Ia diminta membuka jilbab, dan menurutinya. Setelah itu ia memakai kembali jilbabnya dan meminta tasnya kembali sambil menangis.

Pihak kepolisian kemudian melakukan pemeriksaan isi tas perempuan tersebut.

Di dalam jaket hitam perempuan, yang sempat ia lepas dan lempar ke jalanan, terdapat benda besi berukuran tabung.

Belum ada kejelasan tentang benda tersebut. Namun terdapat kabel berwana putih yang diketahui sebagai headseat.

Saat ini perempuan itu sedang diajak berbicara oleh salah satu anggota TNI.

Rabu dini hari (22/5/2019) sekitar pukul 2.30, massa di Jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, masih berupaya menyerang aparat kepolisian dengan lemparan batu, bom molotov, dan petasan. Tambahan suplai bom molotov terus dipersiapkan oleh massa di ujung Jalan Wahid Hasyim.

Salah satu dari massa sempat terdengar menghubungi rekannya lewat sambungan telepon untuk meminta tambahan suplai molotov.

"Bang, tolong bawain molotov-molotov lagi ke sini," kata salah satu remaja berusia sekitar 17-an tahun saat menelepon rekannya.

Baca juga artikel terkait AKSI 22 MEI atau tulisan lainnya dari Herdanang Ahmad Fauzan

tirto.id - Politik
Reporter: Haris Prabowo, Dieqy Hasbi Widhana, Arbi Sumandoyo & Andrian Pratama Taher
Penulis: Herdanang Ahmad Fauzan
Editor: Gilang Ramadhan & Rio Apinino