Menuju konten utama

Perbedaan Singkatan dan Akronim dalam Bahasa Indonesia

Menurut KKBI, singkatan dan akronim berbeda. Singkatan dan akronim dibedakan dari cara pengucapannya. Temukan perbedaan lengkap keduanya di sini.

Perbedaan Singkatan dan Akronim dalam Bahasa Indonesia
Ilustrasi EYD. foto/IStocokphoto

tirto.id - Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), singkatan dan akronim adalah dua hal yang berbeda. Singkatan adalah hasil menyingkat yang berupa huruf atau gabungan huruf. Sementara akronim adalah gabungan huruf, suku kata, atau bagian kata lainnya yang ditulis dan dilafalkan sebagai kata yang wajar.

Singkatan juga dapat diartikan sebagai kependekan atau ringkasan. Singkatan biasanya digunakan untuk menyingkat nama orang, gelar, sapaan, jabatan, nama lembaga, satuan ukuran, hingga frase.

Akronim digunakan untuk mengikat suku kata maupun huruf mati dan konsonan suatu nama ataupun frase.

Singkatan dan akronim dibedakan dari cara pengucapannya. Untuk akronim, kata yang disebutkan mengandung makna yang sebenarnya. Sementara singkatan tidak, dan cenderung dibaca per huruf. Singkatan dan akronim juga dibedakan dari cara penulisannya.

Saat ini aturan penulisan singkatan dan akronim diatur dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Pedoman ini resmi menggantikan pedoman Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) sejak 2016.

Berikut ini contoh serta panduan penulisan singkatan dan akronim sesuai dengan PUEBI.

Contoh dan panduan penulisan singkatan

1. Singkatan ditulis huruf besar dengan titik di setiap unsur singkatan

Singkatan ditulis huruf besar disertai tanda titik pada setiap huruf atau unsur singkatan untuk penulisan nama orang, gelar, sapaan, jabatan, atau pangkat. Berikut contohnya:

- W.R. Supratman - Wage Rudolf Supratman

- A.H. Nasution - Abdul Haris Nasution

- R.A. Kartini - Raden Ajeng Kartini

- H. Hamid - Haji Hamid

- M.B.A. - master of business administration

- M.Hum. - magister humaniora

- S.Sos. - sarjana sosial

- Kol. Darmawati - Kolonel Darmawati

- Suman Hs. - Suman Hasibuan

2. Singkatan ditulis huruf kapital tanpa titik

Penulisan singkatan seluruhnya ditulis dengan huruf kapital apabila terdiri atas huruf awal setiap kata nama lembaga, badan, organisasi, maupun dokumen resmi yang ditulis. Penulisan ini juga tidak disertai dengan tanda titik. Berikut contohnya:

- NKRI - Negara Kesatuan Republik Indonesia

- WHO - World Health Organization

- KUHP - Kitab Undang-Undang Hukum Pidana

- ITB - Institut Teknologi Bandung

- PGRI - Persatuan Guru Republik Indonesia

- BMKG - Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika

Penulisan singkatan juga ditulis dengan huruf kapital tanpa titik jika terdiri atas huruf depan bukan nama diri. Berikut contohnya:

- SD - sekolah dasar

- KTP - kartu tanda penduduk

- NIP - nomor induk pegawai

- SIM - surat izin mengemudi

- PT - perseroan terbatas

3. Singkatan ditulis dalam tiga huruf dengan titik

Penulisan singkatan ditulis dalam tiga hurus disertai titik dalam penggunaan suatu kata maupun frase. Beriku contohnya:

- hlm. - halaman

- dll. - dan lain-lain

- sda. - sama dengan di atas

- yth. - yang terhormat

- ttd. - tertanda

- dsb. - dan sebagainya

- dkk. - dan kawan-kawan

4. Singkatan untuk surat menyurat

Kata yang lazim digunakan dalam surat menyurat dapat disingkat dengan disertai tanda titik di setiap unsurnya. Berikut contoh penulisannya:

- d.a. - dengan alamat

- s.d. - sampai dengan

- u.p. - untuk perhatian

- a.n. - atas nama

5. Singkatan untuk lambang kimia dan satuan ukuran

Kata yang merujuk pada lambang kimia, satuan ukur, takaran, timbangan, dan mata uang dapat ditulis singkat tanpa diikuti tanda titik. Sebagai contoh:

- He - Helium

- cm - sentimeter

- C - celcius

- l - liter

- Rp - rupiah

- kg - kilogram

- kVA - kilovolt-ampere

Contoh dan panduan penulisan akronim

1. Akronim ditulis dengan huruf kapital tanpa titik

Akronim ditulis dengan huruf kapital tanpa titik apabila merupakan huruf awal setiap kata nama diri, lembaga, atau komunitas. Berikut contohnya:

- LIPI - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

- BIN - Badan Intelijen Negara

- PASI - Persatuan Atletik Seluruh Indonesia

- LAN - Lembaga Administrasi Negara

2. Akronim ditulis ditulis kapital di huruf depan

Akronim ditulis dengan huruf kapital di awal kata apabila berupa gabungan suku kata atau huruf dan suku kata. Berikut contoh penulisannya:

- Bappenas - Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

- Kowani - Kongres Wanita Indonesia

- Suramadu - Surabaya-Madura

- Mabbim - Majelis Bahasa Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia

- Sumsel - Sulawesi Selatan

3. Akronim ditulis huruf kecil

Akronim ditulis dengan huruf kecil apabila merupakan gabungan huruf awal dan suku kata atau gabungan suku kata yang bukan nama diri. Berikut contoh penulisannya:

- puskesmas - pusat kesehatan masyarakat

- iptek - ilmu pengetahuan dan teknologi

- pemilu - pemilihan umum

- tilang - bukti pelanggaran

- rudal - peluru kendali.

Baca juga artikel terkait BAHASA INDONESIA atau tulisan lainnya dari Yonada Nancy

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Yonada Nancy
Penulis: Yonada Nancy
Editor: Yandri Daniel Damaledo