Menuju konten utama

Memahami 10 Perbedaan Gen Z dan Milenial dalam Bekerja

Perbedaan Gen Z dan Milenial dalam bekerja bisa mencakup banyak hal. Pelajari lebih lanjut tentang karakteristik Gen Z dan bedanya dengan Milenial di sini.

Memahami 10 Perbedaan Gen Z dan Milenial dalam Bekerja
Ilustrasi bekerja dan berdiskusi. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Perbedaan Gen Z dan Milenial dalam bekerja menjadi topik menarik yang sering dibahas di media sosial. Hal ini dipicu oleh kabar tentang ramai ramai perusahaan pecat Gen Z yang banyak terjadi belakangan ini. Lalu, bagaimana perbedaan karakteristik Gen Z dan Milenial di tempat kerja?

Milenial merupakan sebutan bagi generasi yang lahir di tahun 1981-1996, sementara Generasi Z atau Gen Z adalah mereka yang lahir pada tahun 1997-2012. Kedua generasi ini tumbuh besar di zaman yang berbeda sehingga menciptakan perbedaan sudut pandang dalam banyak hal, termasuk soal pekerjaan.

Menurut Metal Service Center Institute (MSCI), Milenial mendominasi dunia kerja hingga 75% di tahun 2025. Di sisi lain, Gen Z juga sudah memasuki lingkungan kerja dan jumlahnya terus bertambah.

Sayangnya Gen Z kerap mendapatkan predikat buruk di dunia kerja, bahkan berita pemecatan Gen Z banyak bermunculan. Laman Intelligent pernah menyurvei lebih dari 900 pemimpin perusahaan terkait Gen Z pada Agustus 2024.

Hasilnya, 75% perusahaan menyatakan bahwa sebagian atau semua pegawai yang baru lulus kuliah dan direkrut tahun 2024 dianggap tidak memuaskan. Sebanyak 6 dari 10 perusahaan diketahui telah memecat Gen Z, 1 dari 6 manajer bahkan merasa ragu untuk merekrut Gen Z di perusahaan mereka.

Tak hanya itu, para hiring manager melaporkan bahwa Gen Z tidak siap untuk dunia kerja, tidak profesional, serta tidak mampu menangani beban kerja. Bahkan, 9 dari 10 hiring manager menyatakan bahwa Gen Z perlu menjalani pelatihan etiket.

Survei ini tentu bukan patokan utama untuk menggeneralisasi Gen Z. Berita ramai ramai perusahaan pecat Gen Z pun bukan pertanda bahwa generasi ini lebih buruk dari generasi lainnya. Namun, harus diakui bahwa memang ada beberapa perbedaan Gen Z dan Milenial dalam bekerja, mulai dari tujuan, motivasi, hingga gaya kerja.

10 Perbedaan Gen Z dan Milenial dalam Bekerja

Setiap generasi tentunya memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Meski kabar pemecatan atau ketidakpuasan terhadap Gen Z terus terdengar, nyatanya generasi ini memiliki banyak sisi positif yang justru tidak dimiliki oleh kebanyakan Milenial.

Berikut perbedaan Gen Z dan Milenial dalam bekerja:

1. Preferensi Pekerjaan

Ilustrasi Lowongan Kerja
Ilustrasi Lowongan Kerja. foto/istockphoto

Kaum Milenial cenderung menginginkan kemandirian dan stabilitas dalam hal keuangan, artinya sudah tidak bergantung lagi pada orang tua, tidak memiliki utang, serta bisa menabung. Itulah kenapa kebanyakan Milenial lebih memilih pekerjaan yang mampu memberikan jaminan stabilitas finansial.

Sementara itu, Gen Z cenderung menginginkan pekerjaan yang benar-benar sesuai dengan passion mereka. Meski keuangan tetap penting, Gen Z umumnya berusaha menemukan dream job atau pekerjaan yang cocok dengan minat dan bakat mereka.

2. Cara Berkomunikasi

Ilustrasi Presentasi
Ilustrasi Presentasi. foto/istockphoto

Komunikasi jadi hal penting di dunia kerja, mulai dari kerja sama tim hingga soal penyampaian ide atau gagasan. Gen Z umumnya lebih menyukai gaya komunikasi langsung atau tatap muka, sedangkan pekerja Milenial menggabungkan gaya komunikasi langsung dan digital.

Milenial lebih suka berkomunikasi lewat email atau platform lain untuk korespondensi formal, tapi juga memilih tatap muka secara langsung ketika harus melakukan rapat atau pertemuan rutin dengan tim.

Dalam hal komunikasi digital di dunia kerja, Gen Z dan Milenial juga memiliki perbedaan tersendiri. Gen Z biasanya lebih sering menggunakan emotikon serta bahasa slang ketimbang Milenial.

3. Penggunaan Teknologi

Ilustrasi media sosial
Ilustrasi media sosial. FOTO/iStockphoto

Perbedaan Gen Z dan Milenial dalam bekerja bisa dilihat dalam penggunaan teknologi. Milenial bisa dibilang sebagai pelopor digital, tapi Gen Z dianggap lebih ahli dalam hal ini. Milenial mudah menyesuaikan diri dengan teknologi baru, mulai dari munculnya komputer pribadi (PC), internet, hingga smartphone.

Sementara Gen Z adalah generasi yang sejak lahir sudah dikelilingi oleh berbagai teknologi. Hal ini membuat mereka lebih cepat beradaptasi dengan berbagai platform baru dibandingkan Milenial. Gen Z lebih ahli dalam perangkat digital dan selalu menggunakan teknologi demi mencapai efisiensi dan produktivitas kerja.

4. Pengembangan Karier

Ilustrasi bekerja
Ilustrasi bekerja dan berdiskusi. FOTO/iStockphoto

Gen Z dan Milenial sebenarnya sama-sama menginginkan pengembangan karier demi keuangan yang lebih stabil, tapi ada sedikit perbedaan di antara keduanya. Milenial adalah tipe pekerja keras dan berharap agar atasan memberikan kesempatan bagi mereka untuk maju dalam berkarier.

Sementara Gen Z juga fokus pada kemajuan karier di tempat kerja, asalkan gaji yang didapat memang bagus atau dianggap sepadan. Di pihak lain, sebagian Gen Z ternyata kurang begitu tertarik untuk memanjat atau mengejar jabatan di tempat kerjanya yang sekarang

Gen Z diketahui lebih tertarik dengan kewirausahaan. Itulah kenapa tak sedikit dari Gen Z yang berusaha memulai bisnisnya sendiri ketimbang meniti jenjang karier di perusahaan tempat mereka bekerja.

5. Cara Merespon Feedback dari Atasan

Ilustrasi Diremehkan
Ilustrasi Diremehkan. foto/istockphoto

Atasan biasanya akan memberikan feedback, masukan, atau kritikan terhadap kinerja para pegawainya. Dalam hal ini, terdapat perbedaan terkait cara merespon antara Milenial dan Gen Z.

Kaum Milenial biasanya bisa memberikan respon yang lebih baik ketika penilaian kinerjanya disampaikan dengan cara yang positif. Atasan atau pemberi kerja diharapkan bisa berhati-hati saat berkomunikasi dengan Milenial, terutama saat memberi masukan dan kritikan agar tidak terkesan kasar.

Sebaliknya, Gen Z justru tidak suka bertele-tele. Mereka lebih suka to the point dan berharap jika atasan berterus terang tentang kinerja mereka.

6. Motivasi Bekerja

ilustrasi bekerja
ilustrasi bekerja. FOTO/Freepik.com

Perbedaan Gen Z dan Milenial juga bisa dilihat dari motivasi mereka bekerja. Meski uang menjadi motivasi utama, Milenial tetap ingin menemukan makna dan tujuan dalam pekerjaan mereka. Milenial juga berusaha agar karier mereka berguna untuk masyarakat dan lingkungan sekitar.

Gen Z sebenarnya tak jauh berbeda, tapi Gen Z lebih peduli dengan keamanan kerja, gaji, dan bagaimana mereka dapat memajukan karier mereka. Kebanyakan Gen Z lebih didorong oleh uang jika dibandingkan generasi sebelumnya.

7. Gaya Kerja

Ilustrasi Brainstorming DBS
Ilustrasi Brainstorming DBS. Getty Images/iStockphoto

Sebuah studi pernah dilakukan oleh Indeed dan IR Global dalam menyoroti perbedaan Gen Z dan Milenial terhadap kolaborasi di tempat kerja. Milenial lebih menghargai kerja sama tim dan interaksi selama bekerja.

Hal ini membuat Milenial bisa berkembang pesat dalam lingkungan kerja yang kolaboratif serta mampu membangun jaringan kerja profesional. Sementara itu, karakteristik Gen Z adalah pekerja yang independen.

Gen Z cenderung menunjukkan pendekatan yang lebih mandiri dalam memecahkan masalah. Pola pikir ini kemungkinan terbentuk karena maraknya kerja jarak jauh atau work from home, terlebih setelah pandemi tahun 2020 yang bertepatan dengan masuknya Gen Z ke dunia kerja.

8. Lama Waktu Bekerja

Ilustrasi Surat pengunduran diri
Ilustrasi Surat pengunduran diri. FOTO/iStockphoto

Dikutip dari laman TG Human Resource, ada studi yang menunjukkan bahwa saat ini Gen Z banyak bertahan di posisi magang atau pekerjaan pertama mereka. Gen Z rupanya bertahan lebih lama di satu jenis pekerjaan dan berusaha mengeksplorasi berbagai hal sebelum memutuskan pindah kerja.

Sebaliknya, Milenial bisa langsung memutuskan berhenti kerja atau mencari pekerjaan lain ketika menemukan ketidakpuasan. Dibanding Gen Z, Milenial cenderung lebih mudah berganti pekerjaan untuk mendapatkan peluang dan keamanan kerja yang lebih baik.

9. Daya Saing

Ilustrasi wawancara kerja
Ilustrasi mencari kerja. FOTO/Istockphoto

Perbedaan Gen Z dan Milenial terlihat dari segi daya saingnya. Gen Z dianggap lebih kompetitif dibandingkan Milenial dalam hal pekerjaan. Karakteristik ini berkaitan erat dengan gaya kerja mereka yang independen.

Milenial cenderung lebih menyukai kolaborasi atau berorientasi pada kerja sama tim. Mereka pun lebih suka bekerja di lingkungan yang mengutamakan inklusi, tempat di mana semua orang bisa bekerja sama untuk mencapai tujuan.

Sebaliknya, Gen Z yang independen ingin bekerja sendiri dan dinilai berdasarkan prestasi mereka sendiri, bukan atas nama tim. Sifat inilah yang membuat Gen Z cenderung lebih kompetitif dari generasi sebelumnya.

10. Kesadaran Sosial

Ilustrasi pekerja Perempuan
Ilustrasi pekerja Perempuan. FOTO/iStockphoto

Gen Z dan Milenial sama-sama menghargai kejujuran dan integritas di atas segalanya ketika berhubungan dengan pekerjaan. Akan tetapi, Gen Z merupakan generasi yang memiliki kesadaran sosial lebih tinggi dibandingkan Milenial.

Gen Z adalah generasi yang aware dengan kesehatan mental serta menjunjung tinggi kesetaraan. Hal ini membuat mereka sulit menerima peran gender tradisional sehingga lebih vokal dalam melawan diskriminasi di tempat kerja.

Itulah kenapa Gen Z biasanya lebih berani menentang kebijakan atau aturan yang dianggap tidak menguntungkan para pekerja. Namun, hal ini kerap dipandang sebagai sesuatu yang negatif oleh generasi lainnya.

Perbedaan Gen Z dan Milenial dalam bekerja memang cukup banyak. Namun, perbedaan karakteristik ini tidak bisa digunakan sebagai patokan untuk menggeneralisasi kedua generasi tersebut. Memahami perbedaan ini justru bisa menjadi kunci bagi perusahaan untuk menciptakan lingkungan kerja yang baik dan produktif.

Baca juga artikel terkait GENERASI Z atau tulisan lainnya dari Erika Erilia

tirto.id - Edusains
Penulis: Erika Erilia
Editor: Erika Erilia & Yulaika Ramadhani