tirto.id - Seorang pria dianggap memiliki disfungsi ereksi jika ia secara teratur kesulitan dalam mendapatkan atau mempertahankan ereksi yang cukup kuat dalam berhubungan seks. Laki-laki yang mengalami disfungsi ereksi tidak mengalami kesulitan dalam mengeraskan penis, ini lebih kepada masalah kinerja penis dalam aktivitas seksual yang memuaskan, yang terjadi pada beberapa kesempatan.
Ada beberapa gejala untuk mengenali seseorang mengalami disfungsi ereksi. Dilansir Medical News Today gejala-gejala kondisi ini seperti kesulitan seorang laki-laki dalam mempertahankan ereksi cukup lama untuk menyelesaikan hubungan seksual atau ketidakmampuan untuk ejakulasi.
Lalu ada juga gejala emosional seperti rasa malu, cemas, dan berkurangnya minat dalam hubungan seksual. Seorang pria dianggap memiliki DE ketika gejala-gejala ini terjadi secara teratur.
Penyebab Disfungsi Ereksi
Ada beberapa penyebab yang menyebabkan disfungsi ereksi mulai dari masalah medis hingga masalah psikis. Dilansir Healthline penyebab dari DE memiliki kemiripan dengan impotensi, yaitu seperti berikut ini.
1. Penyakit endokrin
Penyakit seperti diabetes termasuk dalam penyakit endokrin, di mana sistem endokrin tubuh menghasilkan hormon yang mengatur metabolisme, fungsi seksual, reproduksi, suasana hati, dan banyak lagi.
Salah satu komplikasi yang terkait dengan diabetes kronis adalah kerusakan saraf yang memperngaruhi kinerja penis. Komplikasi lain yang terkait dengan diabetes termasuk gangguan aliran darah dan kadar hormon. Kedua faktor ini dapat berkontribusi terhadap impotensi.
2. Gangguan neurologis dan saraf
Beberapa kondisi neurologis dapat meningkatkan risiko DE. Kondisi saraf mempengaruhi kemampuan otak untuk berkomunikasi dengan sistem reproduksi, hal ini dapat mencegah seseorang mencapai ereksi. Gangguan neurologis yang terkait dengan impotensi meliputi:
- Penyakit Alzheimer
- Penyakit Parkinson
- Tumor otak atau tulang belakang
- Multiple sclerosis (MS)
- Stroke
- Epilepsi lobus temporal
Minum obat-obatan tertentu dapat mempengaruhi aliran darah, yang dapat menyebabkan DE. Contoh obat yang diketahui menyebabkan DE termasuk:
- Alpha-adrenergic blockers, termasuk tamsulosin (Flomax)
- Beta-blocker, seperti carvedilol (Coreg) dan metoprolol (Lopressor)
- Obat kemoterapi kanker , seperti simetidin (Tagamet)
- Depresan sistem saraf pusat (CNS), seperti alprazolam ( Xanax ), diazepam (Valium), dan kodein
4. Kondisi terkait jantung
Kondisi yang memengaruhi jantung dan kemampuannya memompa darah dengan baik dapat menyebabkan impotensi dan DE. Tanpa aliran darah yang cukup ke penis, Anda tidak dapat mencapai ereksi.
Aterosklerosis atau suatu kondisi yang menyebabkan pembuluh darah menjadi tersumbat, dapat menyebabkan impotensi. Kolesterol tinggi dan hipertensi juga dikaitkan dengan peningkatan risiko impotensi.
5. Faktor gaya hidup dan gangguan emosi
Depresi dan kecemasan dikaitkan dengan peningkatan risiko impotensi . Depresi adalah perasaan sedih, kehilangan harapan, atau tidak berdaya. Kelelahan yang berhubungan dengan depresi juga dapat menyebabkan DE dan impotensi.
Dalam kasus yang jarang terjadi, seorang pria mungkin selalu memiliki DE dan mungkin tidak pernah mencapai ereksi. Ini disebut DE primer, dan penyebabnya hampir selalu bersifat psikologis jika tidak ada kelainan anatomi yang jelas atau masalah fisiologis. Faktor psikologis semacam itu dapat meliputi ketakutan akan berhubungan intim dan kecemasan berat.
Pencegahan dan Penanganan Disfungsi Ereksi
1. Olahraga
Olahraga merupakan salah satu hal yang dapat dilakukan pria untuk mengurangi efek DE. Cara terbaik untuk mengobati disfungsi ereksi tanpa obat adalah dengan memperkuat otot-otot dasar panggul dengan latihan Kegel. Ini sering dikaitkan dengan wanita yang ingin memperkuat area panggul mereka selama kehamilan, tetapi mereka bisa efektif untuk pria yang ingin mendapatkan kembali fungsi penuh penis mereka.
2. Yoga
Studi yang diterbitkan Journal of Ayurveda dan Integrated Medical Sciences telah melakukan pengamatan pada yoga dan menemukan bahwa yoga dapat menghilangkan stres dan meningkatkan fungsi seksual.
Ada sekitar lima pose Yoga dalam bisa dilakukan seperti:
- Ardha Matsyendrasana (Setengah Dewa Ikan)
- Siddasana atau Pose sempurna
- Garduasana atau Pose Elang
- Pavanamuktasana atau Pose yang Menghilangkan Angin
- Shavasana atau Pose Mayat
Cuka sari apel dapat membantu seseorang menangani beberapa kondisi medis yang dapat menyebabkan DE. Bukti anekdotal dan tradisi medis tradisional telah membuktikan cuka sari apel dapat meningkatkan fungsi ereksi.
Kelebihan cuka sari apel juga adalah tak memiliki efek samping. Hal ini yang membuat sari ini menjadi alternatif yang sangat baik dalam menangani Disfungsi Ereksi (DE).
Penulis: Febriansyah
Editor: Dipna Videlia Putsanra