tirto.id - Ahli kesehatan menyarankan agar tidak lupa untuk memantau berat badan secara rutin sebagai salah satu cara menghindari obesitas. Menurut dokter spesialis gizi klinik dari RS Pondok Indah, Puri Indah, dr. Raissa Edwina, M. Gizi, SpGK, obesitas dapat menyebabkan timbulnya sejumlah penyakit.
"Sebaiknya pantau berat badan rutin, agar tahu saat berat badan mulai naik, jadi bisa mulai perbaiki pola makan menjadi sehat, menambah aktivitas fisik," ujar Raissa dalam acara "AIA Healthy Living Day" di Jakarta, Kamis (6/12/2018), seperti dikutip Antara.
Mengutip data riset kesehatan dasar (Riskesdas) 2018, angka obesitas di Indonesia meningkat sejak 2013 dari yang semula 14 persen menjadi 21 persen atau naik sebanyak 7 persen.
Raissa mengatakan, 1 dari 3 orang mengalami obesitas, sementara pada laki-laki 1 dari 5 orang. Hal tersebut menguatkan data sebelumnya mengenai peningkatan berat badan baik pada perempuan maupun laki-laki.
"Tren angka obesitas makin meningkat. Data mengenai pemantauan status gizi usia di atas 18 tahun, mereka yang obesitas sekitar 40,4 persen," ujar Raissa.
Obesitas dapat menyebabkan beberapa penyakit yang membahayakan jiwa. Seperti dilansir dari WebMD, penyakit yang disebabkan obesitas di antaranya adalah:
- Tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi. Kedua kondisi tersebut membuat penyakit jantung atau stroke lebih mungkin terjadi.
- Diabetes tipe 2.
- Kanker, di antaranya kanker usus besar, payudara (setelah menopause), endometrium (lapisan rahim), ginjal, dan esofagus terkait dengan obesitas. Beberapa penelitian juga melaporkan hubungan antara obesitas dan kanker kandung empedu, ovarium, dan pankreas.
- Penyakit kandung empedu.
- Penyakit kandung empedu dan batu empedu.
- Osteoarthritis, kondisi sendi umum yang paling sering memengaruhi lutut, pinggul, atau punggung.
- Encok, penyakit yang memengaruhi sendi. Itu terjadi ketika Anda memiliki terlalu banyak asam urat dalam darah Anda. Asam urat ekstra dapat membentuk kristal yang tersimpan di sendi.
- Sleep Apnea, kondisi pernapasan yang terkait dengan kelebihan berat badan. Sleep apnea dapat menyebabkan seseorang mendengkur berat dan sebentar berhenti bernapas saat tidur. Sleep apnea dapat menyebabkan kantuk di siang hari dan membuat penyakit jantung dan stroke lebih mungkin.
Penulis: Maria Ulfa
Editor: Dipna Videlia Putsanra