Menuju konten utama
Periksa Fakta

Hoaks Iklan Penurun Berat Badan Mencatut Ilmuwan di Facebook

Video di Facebook adalah hasil manipulasi AI. Di video aslinya, Riza, ahli biologi molekuler, tidak membahas apapun soal penurun berat badan.

Hoaks Iklan Penurun Berat Badan Mencatut Ilmuwan di Facebook
Periksa Fakta Iklan Penurun Berat Badan Di Facebook. foto/hotline periksa fakta tirto

tirto.id - Iklan produk kesehatan banyak berseliweran di media sosial. Beberapa dari produk yang dipromosikan dalam unggahan tersebut mencatut sosok ahli kesehatan ataupun ilmuwan untuk memperkuat narasi yang disampaikan.

Namun, terdapat pihak-pihak yang secara tidak bertanggung jawab yang hanya mengatasnamakan ahli kesehatan untuk mempromosikan produknya tanpa seizin dari ahli kesehatan tersebut. Hal ini dapat berbahaya karena tidak saja merusak kredibilitas orang yang dicatut, tapi bisa membuat pengguna media sosial terjebak atau tertipu.

Tirto sempat menemukan sejumlah unggahan yang memanfaatkan kecerdasan buatan (artificial intelligence, AI), untuk merekayasa pesan yang disampaikan ahli untuk mempromosikan produk kesehatan.

Kami mendapat pengaduan terkait unggahan di Facebook yang berpotensi mengandung informasi hoaks. Unggahan tersebut berupa iklan produk penurun berat badan yang mencurigakan. Video dari akun "Tv0ne" (arsip), pada 14 Februari 2025 tersebut menunjukkan seorang pria, dengan narasi dokter berpengalaman 20 tahun, menjelaskan soal metode menurunkan berat badan yang tidak umum.

"N­a­m­a­k­u D­r. R­i­z­a A­r­i­e­f P­u­t­r­a­n­t­o, d­a­n b­a­r­u-b­a­r­u i­n­i s­a­y­a m­e­n­e­m­u­i k­a­s­u­s y­a­n­g m­e­n­g­e­j­u­t­k­a­n d­i k­l­i­n­i­k s­a­y­a: S­e­o­r­a­n­g p­a­s­i­e­n k­e­h­i­l­a­n­g­a­n 3­3 k­g d­i­e­n u­s­a b­u­l­a­n, t­a­n­p­a m­e­n­g­u­b­a­h g­a­y­a h­i­d­u­p­n­y­a s­e­p­e­r­t­i b­i­s­a. 💡 T­e­r­n­y­u­k­a, t­u­b­u­h­n­y­a t­e­l­a­h m­e­n­g­a­k­t­i­f­k­a­n p­r­o­s­e­s u­n­i­q — b­e­t­a-­o­x­i­d­a­s­i­s­e­b­s­a­r a­s­a­m l­e­m­a­k , y­a­n­g m­e­b­a­n­t­u o­r­a­n­g lan­g­s­ing m­a­n­g a­p­a p­u­n t­a­n­p­a g­e­m­u­k," tulis keterangan penyerta unggahan dengan sejumlah salah ketik (typo) di dalamnya.

Foto Periksa Fakta Iklan Penurun Berat Badan

Periksa Fakta Iklan Penurun Berat Badan Di Facebook. foto/hotline periksa fakta tirto

Unggahan tersebut juga mengarahkan orang yang menonton video untuk mengakses tautan yang ada di bagian bawah video untuk mendapat informasi lebih lanjut. Meski begitu, saat kami mencari tautan yang dimaksud, tautan ini sudah tidak tersedia untuk diakses.

Sampai dengan Jumat (21/2/2025) video tersebut telah mengumpulkan lebih dari 23 ribu penonton. Konten tersebut juga mengumpulkan 164 tanda suka. Kami juga menemukan unggahan serupa dari unggahan akun "Konsultasi Penurunan BB Profesional" (arsip) dengan narasi yang serupa namun video berbeda. Unggahan tersebut juga diunggah pada 14 Februari 2025 dan mengumpulkan lebih dari 2 ribu penonton seminggu kemudian.

Lalu, bagaimana faktanya? Apakah benar narasi obat penurun berat badan yang tersebar di media sosial tersebut?

Pemeriksaan Fakta

Kami mencoba menyaksikan kedua video tersebut. Meski menunjukkan waktu tayang 10 menit, nyatanya keseluruhan video tersebut hanya sekitar 1 menit 20 detik. Kedua video tersebut juga menunjukkan sosok pria yang sama berbicara dalam video.

Keterangan pelengkap video menyebut, nama pria dalam video adalah Riza Arief Putranto. Kedua unggahan juga menyebut kalau dia adalah seorang dokter (disalahartikan di teks sebagai Dr.) dengan pengalaman lebih dari 20 tahun pengalaman penurunan berat badan.

Kedua video tersebut juga terlihat mencurigakan, terutama dari gerak bibir dan konten audio yang tidak selaras di beberapa bagian.

Tirto mencoba melakukan pencarian gambar terbalik (reverse image search) dari salah satu potongan gambar pria dalam video. Hasil pencarian mengarahkan ke video berikut yang menunjukkan video wawancara. Terlihat dalam video tersebut pria yang sama dengan video di YouTube.

Pria tersebut mendapat mention dan kami diarahkan ke akun Instagram @rizaputranto berikut. Orang dalam video benar adalah Riza Arief Putranto. Namun, dalam bio akun bercentang biru (tanda verifikasi) tersebut, tertulis kalau dia adalah seorang ilmuwan biologi molekuler dan komunikator sains.

Akun tersebut juga memuat tautan Linktree yang mengarahkan ke sejumlah video wawancara yang Riza sambangi. Tiga video di antaranya menunjukkan latar yang serupa dengan kejadian dalam video yang tersebar di media sosial.

Video pertama dari unggahan kanal Cherryl Hatumesen di YouTube dengan judul "FAKTA MENGEJUTKAN TENTANG WARISAN GENETIKA | BERSAMA RIZA PUTRANTO", tayang pada 6 Desember 2024.

Terlihat Riza mengenakan kemeja biru tua dan gelang di tangan kanan serta jam tangan di tangan kirinya. Penampilannya identik dengan cuplikan dari video unggahan akun "Tv0ne".

Dalam video sekitar 55 menit tersebut Riza membahas soal berpikir logis dan filosofis, cara mengatasi overthinking, sampai permasalahan sehari-hari yang dipengaruhi oleh faktor gender. Tidak ada pembahasan sama sekali soal penurunan berat badan seperti video di Facebook.

Sama halnya dengan video kedua dan ketiga. Riza hadir sebagai narasumber dalam acara di kanal SEA Today News pada 22 Desember 2024. Di acara tersebut, ia membahas soal efek biologis trauma masa kanak-kanak.

Riza mengenakan kemeja biru muda dengan latar layar biru tua seperti yang ada di video "Konsultasi Penurunan BB Profesional". Dalam wawancara tersebut, Riza tidak berbicara soal penurunan berat badan. Tidak hanya itu, wawancara juga dilakukan dalam Bahasa Inggris. Sehingga, makin kuat dugaan adanya penyuntingan audio yang dilakukan dalam video tersebut.

Kami mencoba melakukan analisis lewat perangkat Hive Moderation. Hasilnya menunjukkan kedua video tersebut terdeteksi mengandung konten buatan kecerdasan buatan (artificial intelligence, AI). Skor agregatnya mencapai 99,9 persen, terutama dari bagian audionya.

Foto Periksa Fakta Iklan Penurun Berat Badan

Periksa Fakta Iklan Penurun Berat Badan Di Facebook. foto/hotline periksa fakta tirto

Kami juga sempat mendapat konfirmasi dari Riza. Ia menjelaskan kalau dua video yang tersebar di Facebook tersebut adalah hoaks. Ia menduga video tersebut melalui penyuntingan dengan AI. Sebab, di dua kesempatan tersebut, dia tidak membahas soal penurunan berat badan seperti yang dinarasikan video.

"Video asli diambil dari Live SEA News Today berjudul 'Biological Effects of Childhood Trauma'. Kamu bisa lihat kata, 'Effects & Trauma' dari sebelah kiri wajah saya (di latar) di tangkapan layar," terangnya kepada Tirto, Kamis (20/2/2025).

Dia juga menjelaskan ke Tirto soal adanya situs palsu yang mencatut namanya. Serupa situs tersebut juga mengaitkan Riza dengan program penurunan berat badan.

“Saya menyatakan bahwa saya tidak dalam koneksi dengan produk kesehatan apapun secara pribadi baik dalam pengembangan maupun sebagai brand ambassador. Saya tidak pernah dikontak ataupun dimintai izin penggunaan foto dan statement profesional di laman website tersebut. Saya juga tidak memberikan rekomendasi medis apapun dengan profesi sebagai seorang ilmuwan,” ujarnya kepada Tirto.

Riza menambahkan kalau alamat yang tertera di situs juga tidak ada kaitannya dengan dia. Nomor yang tercantum di kontak telepon juga adalah nomor telepon dengan lokasi di Cirebon, yang tidak ada hubungannya dengan Riza.

"Di zaman digital, wajah siapapun bisa digunakan untuk mengambil keuntungan. Berhati-hatilah dan bijaksana dalam menyikapi situs di internet," tambah Riza.

Kesimpulan

Hasil pemeriksaan fakta menunjukkan, video yang mencatut sosok Riza Arief Putranto soal program penurunan berat badan bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).

Video yang tersebar di Facebook tersebut terbukti adalah hasil rekayasa AI. Tirto menemukan dua video asli yang menunjukkan adanya manipulasi audio dalam video tersebut.

Kepada Tirto, Riza juga telah mengklarifikasi bahwa dia tidak pernah memberi rekomendasi medis soal penurunan berat badan dan tidak terafilasi dengan produk kesehatan apapun.

==

Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.

Baca juga artikel terkait OBAT atau tulisan lainnya dari Alfons Yoshio Hartanto

tirto.id - News
Penulis: Alfons Yoshio Hartanto
Editor: Farida Susanty