tirto.id - Pelaku diet sehat dalam rangka menjaga tubuh dari obesitas terkadang melupakan beberapa nutrisi penting yang seharusnya ada dalam menu mereka.
Tidak ada yang keliru dengan usaha mengatur berat badan, apalagi jika tujuannya demi kesehatan. Potensi masalah yang muncul dari kondisi obesitas, misalnya, memang tidak bisa dianggap enteng.
Namun begitu, kekurangan nutrisi yang penting dalam program diet seperti vitamin D, zat besi dan vitamin B memang tidak dirasakan secara langsung. Namun, lama-kelamaan akan mempengaruhi kesehatan tulang, otak dan menurunkan energi.
Berikut adalah beberapa daftar nutrisi yang sering dilupakan dalam menu diet.
1. Zinc dan protein
Menurut laporan American Journal of Clinical Nutrition, makanan kaya zinc atau seng dan protein tinggi, akan membantu meningkatkan rasa kenyang dan pengeluaran energi yang bermanfaat ketika Anda mencoba menurunkan berat badan. Oleh karena itu sertakan makanan yang mengandung seng dan protein seperti makanan laut, kacang polong dan kacang-kacangan lain.
2. Vitamin C
Vitamin C membantu tubuh untuk menyerap zat besi, bertindak sebagai antioksidan dan mengoptimalkan fungsi sel. Vitamin C bekerja untuk memetabolisme lemak dan kekurangan vitamin ini bisa membuat lebih sulit menurunkan berat badan. Tambahkan lebih banyak makanan kaya vitamin C dalam diet Anda seperti jeruk, paprika, raspberry, stroberi, dan cranberry.
3. Vitamin yang larut dalam lemak dan asam lemak
Vitamin larut lemak seperti vitamin A, D, E dan K serta asam lemak seperti omega-3 akan bekerja sama meningkatkan penurunan berat badan dan menjaga pembuluh darah tetap sehat. Mereka semua adalah asam lemak tak jenuh tunggal, hal itu berfungsi untuk menurunkan kolesterol jahat dan meningkatkan kolesterol baik. Sumber lemak yang dimaksud di sini adalah yang ada pada minyak zaitun, kacang, salmon, mackerel, dan avokad.
4. Vitamin B6
Vitamin B6 adalah vitamin yang sangat baik untuk mengubah makanan menjadi energi. Nutrisi ini membantu dalam produksi serotonin, neurotransmitter yang berfungsi mengatur suasana hati. Jika kadar serotonin rendah, maka Anda akan cenderung ingin terus mengunyah terlebih camilan yang tidak sehat. Agar tingkat serotonin stabil, konsumsilah oat dan kacang.
4. Kalsium
Mengonsumsi kalsium sesuai dengan jumlah yang disarankan per hari, dapat membantu menurunkan berat badan. Para peneliti percaya bahwa kalsium membantu sel-sel memenuhi potensi maksimum mereka, yang berarti metabolisme Anda dapat melakukan yang terbaik, tubuh mampu mencerna makanan dan menyerap nutrisi lebih baik dan otot-otot dapat bekerja lebih keras saat berolahraga. Kalsium seperti ini bisa Anda temui dalam tahu, kale dan keju.
5. Magnesium
Magnesium adalah mineral lain yang mungkin Anda lewatkan dari menu diet. Nutrisi ini membantu Anda menurunkan berat badan dengan dua cara, salah satunya mencegah kembung dan menjaga pencernaan sesuai jadwal makan dan kedua, memungkinkan Anda untuk membangun otot. Otot membantu membakar lemak bahkan ketika Anda tidak berolahraga. Semakin banyak magnesium yang Anda miliki, akan semakin baik. Makanan kaya magnesium terdapat dalam sayuran hijau, biji-bijian, kacang-kacangan, ikan, tahu dan yogurt.
Kondisi yang sering ditemukan pada orang-orang yang sengaja menguruskan badannya adalah anemia. Kondisi kekurangan darah ini akibat rendahnya produksi zat besi, vitamin B-12, dan folat dalam tubuh. Kekurangan nutrisi tersebut juga bisa meningkatkan potensi tulang keropos. Hal ini dikarenakan kepadatan tulang seseorang sangat dipengaruhi kecukupan vitamin D yang didapatkan dari makanan yang dikonsumsi.
Ketika tubuh kekurangan nutrisi karena terlalu kurus, organ hati akan bekerja lebih keras untuk menyediakan pasokan energi dan menjaga tubuh tetap memiliki fungsi normal. Kerja organ hati dan jantung yang terus-terusan dipaksa setiap hari inilah yang memungkinkan peningkatan penyakit hati dan jantung. Menurut American Heart Assosiation, jantung dan hati abnormal bisa memicu kerusakan otak hingga paru-paru.
Tubuh yang terlalu kurus juga berpotensi mengganggu kesuburan. Bila berat badan laki-laki sangat rendah, kemampuan memproduksi sperma berkurang signifikan.
Jumlah sperma yang rendah (oligospermia) berarti bahwa air mani mengandung sperma yang lebih sedikit dari biasanya — jumlahnya dapat mencapai kurang dari 20 juta sperma per mililiter semen.
Bila jumlah sperma rendah, kemungkinan membuahi sel telur juga akan menurun dan akan mengakibatkan potensi kehamilan menjadi menurun.
Editor: Yulaika Ramadhani