tirto.id - Tim penjinak bom Brazil sukses meledakkan sebuah tas punggung tanpa pemilik di lintasan cabang olahraga balap sepeda kategori road race pada hari pertama Olimpiade Rio, Sabtu (6/8/2016) waktu setempat. Juru bicara untuk departemen keamanan umum menyatakan ledakan terkontrol itu terjadi pada pukul 1.45 siang (16.45 GMT).
Juru bicara juga meyakini bahwa tas itu dimiliki oleh seorang tuna wisma, namun protokol yang ada mengharuskan objek-objek tanpa pemilik untuk dihancurkan.
Tas tersebut terletak persis di dekat garis finis lintasan lomba dan menjadi objek kedua yang berhasil diledakkan oleh aparat keamanan Brazil demi pengamanan pesta olahraga terakbar pertama di Amerika Selatan itu. Objek pertama yang diledakkan pada Jumat (5/8/2016) juga kebetulan berada di titik yang sama.
Lorie Schmetterling, yang bepergian dari Moorestown, New Jersey, bersama suaminya Eric untuk memberi semangat kepada putrinya Laura, yang merupakan atlet dayung untuk tim AS, tidak mendengar ledakan itu namun terganggu dengan fakta bahwa hal itu terjadi hanya beberapa ratus meter dari posisinya berada.
"Anda mendengar hal-hal menakutkan ini mengenai bagaimana ini akan terjadi dan kemudian Anda berada di sana dan itu terlihat baik-baik saja," ucapnya. "Maka hal ini terjadi dan Anda merasakannya, Anda kembali merasa berada dalam situasi darurat."
Schmetterling mengatakan insiden tidak akan mengganggu rencana-rencananya di Rio.
Sumber keamanan mengatakan para ofisial mencemaskan tas ini karena letaknya berdekatan dengan lokasi ramah-tamah Rusia untuk Olimpiade.
Brazil menahan 12 orang untuk dugaan keterlibatan dengan kelompok ISIS pada bulan lalu, namun pemerintah menegaskan resiko serangan terhadap Olimpiade adalah minimal.
Brazil telah mengerahkan sekitar 85.000 polisi dan militer untuk mengamankan Olimpiade, jumlah yang dua kali lebih besar dibanding petugas keamanan pada Olimpiade London 2012.
Penulis: Akhmad Muawal Hasan
Editor: Akhmad Muawal Hasan