Menuju konten utama
Pilpres 2019

Peneliti LIPI Ungkap 3 Alasan Merapatnya PBB ke Jokowi-Maruf

Wasisto mengatakan, upaya PBB merapat ke Jokowi-Maruf merupakan strategi politik agar mendapat remah-remah kekuasaan dan jatah kursi di kabinet.

Peneliti LIPI Ungkap 3 Alasan Merapatnya PBB ke Jokowi-Maruf
Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra (kiri) bersama Sekretaris Jenderal PBB Afriansyah Ferry Noer (kanan) berfoto dengan nomor urut partai politik peserta Pemilu 2019 di Gedung KPU, Jakarta, Selasa (6/3/18). ANTARA FOTO/Galih Pradipta/ama/18

tirto.id - Peneliti politik Islam dari LIPI Wasisto Raharjo Jati menjelaskan tiga faktor utama di balik merapatnya Partai Bulan Bintang ke kubu Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019.

"Saya pikir merapatnya PBB ke kubu Jokowi-Ma'ruf mungkin bisa ditelaah sebagai, pertama, upaya menarik simpati massa muslim tradisionalis sebagai potensi massa partai," kata Wasisto saat dihubungi, Senin (28/1/2019) siang.

Wasisto menilai, masyarakat muslim tradisionalis memiliki potensi massa yang kuat untuk partai pimpinan Yusril Ihza Mahendra itu.

Kedua, lanjut Wasisto, upaya PBB merapat ke Jokowi-Maruf merupakan strategi politik agar mendapat remah-remah kekuasaan dan jatah kursi di kabinet Jokowi berikutnya.

"Yang ketiga, ini merupakan upaya PBB tuk sebagai tameng Jokowi-Ma'ruf terhadap serangan politik kubu Islam kanan yang ada di kubu Prabowo," kata Wasisto.

Di sisi lain, Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Arsul Sani menilai dukungan PBB untuk Jokowi-Ma'ruf Amin semakin melemahkan anggapan bahwa Jokowi adalah sosok yang anti-Islam.

Dengan bergabungnya PBB, lanjut Arsul, maka menambah jumlah partai politik Islam di Koalisi Jokowi-Ma'ruf.

"Dukungan PBB kepada paslon Jokowi-Ma'ruf semakin mengikis labelling bahwa Jokowi itu anti-Islam sebagaimana yamg selama ini dikembangkan dengan menyebarkan hoaks via berbagai medsos," ujar Arsul saat dihubungi, Senin (28/1/2019).

Partai Bulan Bintang (PBB) akhirnya merapat ke Jokowi-Maruf. Hal tersebut dideklarasikan pada Minggu (27/1/2019) silam, melalui rapat koordinasi nasional internal partai.

Namun, pilihan ini bertolak belakang dari rekomendasi Majelis Syuro PBB yang meminta DPP PBB mendukung Prabowo-Sandiaga, pada 17 Januari silam. Hal tersebut ditegaskan oleh Ketua Majelis Syuro PBB itu sendiri, MS. Kaban.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Haris Prabowo

tirto.id - Politik
Reporter: Haris Prabowo
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Alexander Haryanto