tirto.id - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mencabut penonaktifan 63 anggotanya yang terafiliasi dengan tiga pasangan capres-cawapres setelah pemungutan suara pada Pemilu 2024 usai. Pencabutan itu berlangsung per Jumat (16/2/2024).
"Setelah selesai pemungutan suara dan kita lihat rupanya tidak ada lagi masalah berarti, maka kami mencabut dari teman-teman yang kemarin nonaktif," kata Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya di Kantor PBNU, Jakarta Pusat, Jumat (16/2/2024).
Gus Yahya mengatakan, puluhan anggota tersebut akan kembali bertugas per Jumat ini. Sementara itu, penyelenggaraan forum oleh PBNU yang sempat tertunda bakal kembali berlangsung. Katanya, moratorium penundaan penyelenggaraan forum telah dicabut.
"Segala kalangan, semua kalangan pelajar seniman, kalangan pesantren, semuanya bisa kembali duduk dan bercengkerama dengan akrab terlepas dari apapun perbedaan yang sempat ada," urai Gus Yahya.
Untuk diketahui, sejumlah anggota PBNU yang sempat dinonaktifkan dari PBNU adalah mantan Gubernur Sumatra Selatan Herman Deru (Timnas Amin), anggota Dewan Pertimbangan Presiden Habib Luthfi bin Yahya (TKN Prabowo-Gibran), dan mantan politisi PKB Muhammad AS Hikam (TPN Ganjar-Mahfud).
Kemudian, KH Mashum Faqih (Timnas Amin), Khofifah Indar Parawansa (TKN Prabowo-Gibran), dan Mustofa Aqil Siradj (TPN Ganjar-Mahfud) Ketua Umum Jam'iyatul Qurra' wal Huffadz Saifullah Ma'shum (Timnas Amin), Ketua Umum Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) KH Asep Saifuddin Chalim.
Lalu, Ketua Umum Ikatan Sarjana NU (ISNU) Ali Masykur Musa, Ketua Lembaga Pengembangan Pertanian NU (LPPNU) Nusron Wahid (TKN Prabowo-Gibran), Ketua Lembaga Takmir Masjid NU (LTMNU) Nasyirul Falah Amru dan Ketua Badan Pengembangan Inovasi Strategis Yenny Wahid (TPN Ganjar-Mahfud).
Penulis: Muhammad Naufal
Editor: Irfan Teguh Pribadi