tirto.id - Jalur selatan Jawa Barat (Jabar) lintas Nagreg-Limbangan, Kabupaten Garut, mulai ramai dilintasi kendaraan pemudik pada Rabu (21/6/2017).
Hingga menjelang sore, arus kendaraan masih terus terpantau ramai oleh kendaraan roda empat pribadi dan roda dua dari arah barat atau Nagreg, Kabupaten Bandung menuju timur ke arah Tasikmalaya.
Seperti dikutip dari Antara, arus kendaraan sesekali tersendat di kawasan Limbangan, karena terdapat aktivitas masyarakat di Pasar Limbangan.
Kepala Bidang Teknik Sarana dan Prasarana Dinas Perhubungan Kabupaten Garut, Nandi, mengatakan hasil perhitungan hingga pukul 12.00 WIB jumlah kendaraan yang melintasi sebanyak 6.167 kendaraan.
Nandi menuturkan, sepeda motor dan mobil pribadi mendominasi jalur Limbangan dari arah Bandung menuju Tasikmalaya.
"Peningkatannya baru terjadi sekitar lima persen dibanding hari kemarin," katanya menjelaskan.
Nandi menyampaikan, arus kendaraan di Limbangan sesekali tersendat karena berbagai faktor seperti adanya aktivitas pasar, juga banyaknya warga menyeberang jalan.
Mulai Kamis (22/6/2017) malam, ia memprediksi, akan terjadi peningkatan volume kendaraan karena bersamaan dengan telah liburnya pekerja perkantoran atau karyawan industri.
"Diperkirakan mulai Kamis akan ada peningkatan volume kendaraan," ungkapnya.
Sebelumnya, Kepala Kepolisian Resor Garut AKBP Novri Turangga menyatakan ada titik-titik rawan kemacetan pada musim arus mudik dan balik Lebaran di jalur utama wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat yakni mulai dari Nagreg, Kabupaten Bandung hingga Tasikmalaya.
"Pada prinsipnya arus mudik mulai jalur dari Nagreg-Malangbong tidak ada titik rawan kejahatan, tetapi kemacetan," kata Novri usai gelar pasukan pengamanan Lebaran 2017 di Lapangan Polres Garut, Senin (19/6/2017).
Dituturkan Novri, banyak faktor penyebab kemacetan yaitu pasar tumpah seperti di Limbangan dan Lewo, kemudian adanya kendaraan yang mogok.
Untuk itu, jajarannya telah menyiapkan 997 personel untuk melakukan pengamanan di jalur mudik, titik rawan kemacetan, dan di kawasan wisata.
"Untuk operasi Ramadniya kita terjunkan 997 personel, tersebar di sembilan pos pengamanan dan satu pos terpadu kemudian di banyak pos pengaturan, seperti persimpangan dan perempatan," kata Novri menjelaskan.
Sementara itu, Bupati Garut Rudy Gunawan menyatakan, pemerintah daerah telah siap melakukan pengamanan dan pelayanan yang dikoordinasi oleh Polres Garut.
Ia menyebutkan, Kabupaten Garut menjadi daerah perlintasan jalur selatan Jabar sejauh 33 km menuju Jawa Tengah dan Jawa Timur, sehingga sarana dan prasarananya harus ditunjang.
"Garut ini dilintasi kendaraan yang ke Jawa Tengah maupun Jawa Timur, makanya kita mempersiapkan penerangan maupun jalan agar layak dilalui," katanya.
Terkait titik kemacetan akibat pasar tumpah, kata Rudy, sudah menjadi perhatian pemerintah daerah untuk mencegahnya agar tidak mengganggu arus kendaraan.
"Dulu pernah dibahas di jalan nasional ada jembatan penyeberangan di pasar, tapi katanya tidak efisien karena hari-hari biasa tidak dapat digunakan," ujar Rudy.
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari