Menuju konten utama

Pemerintah akan Gandeng Investor Sapi Induk untuk Produksi Susu

Pemerintah akan undang investor peternakan sapi induk asal Vietnam untuk dukung program susu gratis.

Pemerintah akan Gandeng Investor Sapi Induk untuk Produksi Susu
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (tengah) bersama Plt. Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian Prihasto Setyanto (kiri) dan Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi (kanan) menyampaikan paparan dalam rapat kerja dengan Komisi IV DPR di kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (20/6/2024). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/nym.

tirto.id - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyebut akan mengundang investor peternakan sapi induk asal Vietnam untuk mendukung program makan bergizi dan susu gratis dari presiden terpilih Prabowo Subianto. Saat ini, pemerintah memenuhi program susu gratis dari impor.

“Ini sementara akan kami undang, dia akan datang, dia membutuhkan 100.000 hektare lahan, pemerintah siapkan dan mereka siap memproduksi susu 1,8 juta ton," ujar Amran usai acara Hari Ulang Tahun ke-3 Badan Pangan Nasional (Bapanas), dikutip Senin (29/7/2024).

Amran belum bisa memastikan besaran investasi yang masuk untuk dukungan program masa pemerintahan selanjutnya. Namun, nantinya, sapi induk yang akan diimpor dari Vietnam akan ditempatkan di Sumatra atau di wilayah Indonesia Timur.

“Rencana kita mungkin di wilayah Timur atau Sumatra atau Lampung, Pulau Sumatra karena Kalimantan iklimnya agak dingin,” ujar dia.

Adapun, kebutuhan untuk program makan bergizi dan susu gratis, kata Amran, membutuhkan pasokan bawang, cabai, beras, telur, ikan hingga ayam. Dari bahan-bahan pangan tersebut, dia memastikan akan dipasok dari dalam negeri.

“Semua ini harapan kita adalah dipenuhi dalam negeri, kalau ini dipenuhi dalam negeri, ini akan menggerakkan ekonomi pedesaan, menggerakkan ekonomi desa. Bayangkan kalau berapa triliun bergerak di desa itu bisa mengangkat pertumbuhan ekonomi kita," ungkap Amran.

Sedangkan, untuk kebutuhan susu nasional pada 2025 itu masih dilakukan secara impor dan tambahan dari dalam negeri. Pemerintah direncanakan impor tiga juga ton susu.

“Kami impor 3 juta ton. Nah mudah-mudahan ke depan kita bisa membuat program lima tahun ke depan kita buat program menekan impor kita," tutur dia.

Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan presiden terpilih Prabowo Subianto telah menyepakati anggaran program makan bergizi dan susu gratis pada 2025 sebesar Rp71 triliun. Kesepakatan ini diambil setelah perwakilan pemerintah bertemu dengan Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka beberapa waktu lalu.

Hal tersebut diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam Konferensi Pers Kondisi Fundamental Ekonomi Terkini dan RAPBN 2025, di Kantor Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta Pusat, Senin (24/6/2024). Pihak pemerintah diwakili Airlangga dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

“Dalam rapat tersebut, Bapak Presiden terpilih (Prabowo Subianto) dan pemerintah hari ini, pemerintah sekarang, telah sepakat dan setuju dengan kesadaran makro yang sekarang dalam pembahasan DPR,” kata Airlangga.

Sementara itu, Sri Mulyani mengatakan, anggaran makan gratis akan diberikan secara bertahap. Bujet sebesar Rp71 triliun dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025 adalah anggaran tahap awal program.

Adendum:

Artikel ini per Rabu, 31 Juli 2024 mengalami perubahan judul. Awalnya "Pemerintah akan Impor 3 Juta Ton Susu untuk Program Makan Gratis" menjadi "Pemerintah akan Gandeng Investor Sapi Induk untuk Produksi Susu." Hal ini kami lakukan karena konteks impor susu 3 juta ton tidak terkait program susu gratis, melainkan kebutuhan nasional yang selama ini dipasok dari impor. Sedangkan untuk kebutuhan program susu gratis, pemerintah mengundang investor sapi indukan untuk menggenjot produksi susu di Indonesia.

Baca juga artikel terkait PROGRAM MAKAN GRATIS atau tulisan lainnya dari Faesal Mubarok

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Faesal Mubarok
Penulis: Faesal Mubarok
Editor: Abdul Aziz