tirto.id - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menggelar penguatan kerja sama ekonomi dan perdagangan dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP di Kantor Departemen Bisnis dan Perdagangan. Menko Airlangga dan Mendag Greg membahas pengadaan susu gratis untuk program pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Pada pertemuan tersebut, Airlangga berbagi kemajuan kerja sama penting Indonesia-Inggris seperti pendirian King College di Indonesia serta perkembangan hasil pemilu yang berlangsung hanya sehari dengan damai.
Hubungan dekat kedua negara ditandai dengan kesepakatan komite bersama ekonomi dan perdagangan (Joint Economic and Trade Commission-JETCO) yang saat ini bermitra dalam tiga sektor kelompok kerja.
Dalam hal ini, Airlangga juga mengharapkan JETCO segera menghasilkan hasil-hasil yang konkret, seperti di bidang energi dan ekonomi digital.
Menteri Perdagangan Greg yang ditemani utusan khusus Perdana Menteri Inggris untuk Indonesia, Richard Graham, menyampaikan keunggulan dan pengalaman dalam energi bersih.
Menteri Greg menawarkan kerja sama energi bersih yang sesuai bagi Indonesia sebagai negara kepulauan. Penerapan energi bersih nantinya dikaitkan dengan pengelolaan kebijakan subsidi.
Kemudian, Greg mengharapkan perdagangan produk susu dan turunannya dalam kerangka JETCO yang masih dirasakan masalah dalam pendaftaran karena membutuhkan waktu lama, selain penerapan Sanitary and Phytosanitary (SPS).
Terkait persoalan ini, Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.
"Upaya ini untuk mendukung naiknya permintaan produk susu dan turunannya dengan program pemerintah baru, yakni susu gratis untuk siswa," tulis dalam pernyataan resmi Kemenko Perekonomian, Selasa (30/4/2024).
Lebih lanjut, kedua menteri juga membahas gagasan kerja sama perdagangan bebas, akses Indonesia sebagai anggota OECD dan kerja sama regional.
"Indonesia siap membuka perdagangan bebas dengan Inggris," tulisnya.
Penulis: Faesal Mubarok
Editor: Maya Saputri
