Menuju konten utama

Pembagian Lahan Garam di Kupang Rampung Sebelum Jokowi Berkunjung

Badan Pertahanan Nasional menyerahkan teknis pembagian lahan garam yang semula disengketakan kepada Gubernur NTT. 

Pembagian Lahan Garam di Kupang Rampung Sebelum Jokowi Berkunjung
Warga menyiapkan lahan untuk area penggaraman di desa Santing, Losarang, Indramayu, Jawa Barat, Minggu (23/6/2019).ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/foc.

tirto.id - Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN), Sofyan Djalil menargetkan pembagian lahan sebanyak 3.720 hektare di Kupang, Nusa Tenggara Timur rampung sebelum Agustus 2019.

Sofyan menjelaskan, target itu berkaitan dengan rencana kunjungan kerja Presiden Joko Widodo untuk mengunjungi panen garam.

"Ini sekarang dalam proses karena Pak Presiden akan datang ke sana pertengahan Agustus. Ada panen garam industri beberapa perusahaan yang sudah mengembangkan [lahan garam]. Yang kecil-kecil itu sekadar memberi semangat," ucap Sofyan kepada wartawan saat ditemui di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Kamis (18/7/2019).

"Jadi sebelum presiden datang [harus sudah selesai]," imbuh dia.

Sofyan juga mengatakan, tanah seluas 3.720 hektare itu, nantinya akan dibagi 40 persen kepada masyarakat setempat sebagai solusi penyelesaian konflik agraria yang sempat menghambat pembebasan lahan pabrik. Jumlah itu setara dengan 1.488 hektare lahan.

Sisanya sekitar 60 persen akan diserahkan ke perusahaan. Jumlahnya sekitar 2.232 hektare lahan sawah yang akan dikelola perusahaan swasta.

"Itu diabgi 40 persen untuk rakyat. Hak milik. Sisanya untuk industryi pengembangan industri garam," ucap Sofyan.

Ketika ditanya orang yang akan membagikannya, Sofyan menjawab bahwa hal itu akan dilakukan oleh Gubernur NTT. Target pembagian, kata Sofyan, harus sudah selesai sebelum kunjungan presiden ke lokasi itu.

"Itu yang kita bicarakan dengan Gubernur NTT. Gimana pembagiannya. Perusahaan mana, dapat berapa. Itu harus diberikan sesua skala ekonominya. Jadi satu sama lain bisa mencapai efisiensi," ucap Sofyan.

Baca juga artikel terkait SENGKETA LAHAN atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Hard news
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Zakki Amali