Menuju konten utama
Jelang Ramadan dan Idulfitri

Pedagang Baju di Pasar Tanah Abang Raup Omzet Rp25 Juta/Hari

Pedagang baju di Pasar Tanah Abang mengakui pendapatannya saat ini bisa mencapai Rp10.000.000 hingga Rp25.000.000 per hari.
 

Pedagang Baju di Pasar Tanah Abang Raup Omzet Rp25 Juta/Hari
Padatnya Pasar Tanah Abang Menjelang Ramadan. tirto.id/ Hanif Reyhan Ghifari

tirto.id - Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat mulai ramai menjelang Ramadan. Para pengunjung dari berbagai wilayah datang untuk berbelanja mulai dari pakaian hingga peralatan salat.

Salah satu pedagang gamis muslim, Deby (35) mengakui, para pengunjung memadati Pasar Tanah Abang sejak satu minggu yang lalu. Dagangannya pun laris manis.

“Saya senang sekali ini sudah mulai sangat ramai para pengunjung yang datang ke Pasar Tanah Abang. Sebelumnya, saat PPKM masih berlaku saya sempat kesulitan berjualan karena sepi,” tutur Deby saat berbincang dengan Tirto, Jakarta, Jumat (17/3/2023).

Pencabutan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) saat ini mempengaruhi omzet para pedagang di Pasar Tanah Abang. Deby mengakui pendapatannya saat ini bisa mencapai Rp10.000.000 hingga Rp25.000.000 per hari.

"Alhamdulillah saya sekarang omzetnya bisa mencapai 100% dibandingkan tahun lalu masih mentok di 30 persen-an atau lebih," bebernya.

"Kalau dulu karena adanya PPKM jadi omzet di toko saya juga hanya berhenti disitu aja, dan terparah menurut saya saat COVID-19 mulai melanda tahun 2020 pertengahan, itu omzet saya bisa dibawah 10% saking susahnya,” tambahnya.

Dia menjelaskan tren pakaian yang menjadi favorit pembeli yaitu model baju panjang gamis muslim. Harga yang dijual Deby juga beragam mulai dari Rp60.000 per satuan hingga yang termahal mencapai Rp500.000.

"Biasanya kalau yang paling mahal itu pesanan khusus dari para pembeli, entah nantinya mereka ingin menambahkan pernak- pernik apa pun, atau bahan pilihan mereka yang seperti bahan jersey untuk pembuatan gamis yang mempunyai grade premium,” bebernya.

Tidak hanya Deby yang mengakui mendapatkan keuntungan menjelang Ramadan. Pemilik toko baju sablon, Didin (40) mengakui, ramainya pengunjung yang datang membawa berkah bagi tokonya. Sebab, toko baju sablonnya juga saat ini ramai dikunjungi oleh kalangan anak muda.

“Saya saat PPKM masih berlaku, masih hanya mengandalkan penjualan online saja, dan itu juga belum terlalu laku bagi saya,” kata Didin.

Tren baju sablon di tokonya yang paling gemari yaitu model atau motif bergambar anime. Harga baju sablon yang ditawakan mulai dari kisaran harga Rp30.000 hingga Rp100.000. Harga tersebut juga tergantung dari ukuran dan juga model sablonnya.

“Di toko saya, sablon bajunya menggunakan sablon rubber. Jadi sablonannya lebih awet dan terlihat premium,” ucapnya.

Tidak hanya berdagang di Pasar Tanah Abang, Didin juga menjajakan dagangannya di media sosial. Dia mengakui bisa meraup keuntungan mencapai 10 hingga 20 juta. Kemudian, omzet yang didapatkan tahun ini mencapai 90%, dibandingkan tahun lalu hanya sebesar 20% saat PPKM berlaku.

"Alhamdulillah, jualan online saya juga sekarang mulai laku. Apalagi ditambah saya jualan offline makin untung besar. Walaupun, keuntungan saya masih kalah dengan para pedagang baju muslim, tapi tetap baju sablon ini masih banyak dicari oleh anak muda," bebernya.

Didin memprediksi, padatnya para pengunjung di Pasar Tanah Abang akan berlangsung hingga akhir bulan nanti menjelang lebaran Idulfitri. Sebab, para pengunjung saat ini setiap jamnya semakin bertambah.

Baca juga artikel terkait PEDAGANG TANAH ABANG atau tulisan lainnya dari Hanif Reyhan Ghifari

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Hanif Reyhan Ghifari
Penulis: Hanif Reyhan Ghifari
Editor: Intan Umbari Prihatin