tirto.id - Sekretaris Lembaga Dakwah PBNU, Nurul Badruttamam, menyinggung soal fungsi pembimbing ibadah haji.
Menurutnya, seorang pembimbing haji tidak hanya bertugas dalam menemani ibadah, tapi juga menjamin kepastian keamanan, hingga urusan keseharian selama melaksanakan ibadah haji.
"Sertifikasi diharapkan menjadikan peningkatan kualitas pelayanan haji, ke depan pembimbing bukan hanya melakukan bimbingan proses peribadatan tapi juga memiliki peran krusial dalam memastikan keamanan, kesehatan, dan kenyamanan jemaah selama perjalanan ke tanah suci," kata Nurul Badruttamam dalam keterangan tertulis, Selasa (16/1/2024).
Ia menambahkan, pesan mengenai fungsi pembimbing ibadah haji harus terus dijelaskan setiap pengarahan, karena saat ini jumlah jamaah haji terus berkembang.
Terlebih penyelenggaraan ibadah haji tahun 1445 H/2024 M merupakan penyelenggaraan haji dengan kuota terbesar sepanjang sejarah dengan kisaran 241.000 jemaah.
"Dengan bertambahnya jumlah jemaah tentu tanggung jawab sebagai pembimbing juga semakin berat," kata Nurul.
Ia mengungkapkan bahwa seorang pembimbing haji harus menjadi teladan, sehingga jemaah haji merasa terlayani dengan sepenuh hati.
"Para pembimbing haji harus menjadi teladan dalam berlaku dan bertindak di tanah suci dan tentunya berlaku profesional dengan melayani sepenuh hati," katanya.
Pengarahan tersebut disampaikan oleh Lembaga Dakwah PBNU bekerja sama dengan Ditjen Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU), Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung, serta Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat.
Mereka menggelar Sertifikasi Pembimbing Manasik Ibadah Haji dan Umrah Profesional yang ke-30 selama satu minggu, 15-22 Januari 2024, bertempat di Hotel Shakti Jalan Soekarno Hatta Nomor 735, Cimenerang, Kecamatan Gede Bage, Kota Bandung.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Irfan Teguh Pribadi