tirto.id - Puluhan penerbangan di Bandara I Gusti Ngurah Rai mengalami penundaan imbas erupsi Gunung Lewotobi, Minggu (3/11/2024) lalu. Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Tjokorda Bagus Pemayun, menyatakan pariwisata Bali masih berjalan dengan normal. Pulau Dewata dinilai aman karena berada cukup jauh dari Gunung Lewotobi Laki-Laki.
Tjokorda mengatakan, pembatalan penerbangan semata-mata dipengaruhi oleh kondisi angin yang membawa abu vulkanik ke rute terbang pesawat.
"Yang jelas, Bali sekarang ini tidak ada masalah, aman dan nyaman, normal. Tidak ada penutupan," ungkap Tjokorda Bagus di Kuta, Kamis (14/11/2024).
Tjokorda Bagus juga menyatakan bahwa pihak Angkasa Pura telah menyiapkan langkah mitigasi dan penanganan apabila terjadi pembatalan penerbangan.
Saat ini, wisatawan dari Australia yang paling banyak terdampak karena rute Bali-Australia tertutup sebaran abu vulkanik Gunung Lewotobi. Namun, pihak Dinas Pariwisata telah melakukan komunikasi dengan Konsulat Australia terkait situasi penerbangan.
"Dari Australia banyak terdampak karena arahnya, jalurnya ke sana (rute pesawat). (Wisatawan yang hendak berlibur) hanya cancel sementara, pas sudah normal balik lagi," pungkas Tjokorda.
Sebelumnya, puluhan penerbangan mengalami penundaan penerbangan imbas erupsi Gunung Lewotobi. Per hari ini, Kamis (14/11/2024), setidaknya 52 penerbangan dari Bandara I Gusti Ngurah Rai dibatalkan akibat erupsi Gunung Lewotobi, Kamis (14/11/2024) pukul 14.00 WITA. Penerbangan yang mengalami pembatalan terdiri atas 11 penerbangan domestik (6 keberangkatan dan 5 kedatangan) serta 41 penerbangan internasional (22 keberangkatan dan 19 kedatangan).
Untuk penerbangan domestik, keberangkatan penerbangan yang mengalami pembatalan antara lain AirAsia (QZ644) tujuan Labuan Bajo, Trans Nusa (8B 5105) tujuan Cengkareng, Trans Nusa (8B 5101) tujuan Cengkareng, AirAsia (QZ646) tujuan Labuan Bajo, Citilink Indonesia (QG 691) tujuan Cengkareng, dan Citilink Indonesia (QG 342) tujuan Ujung Pandang.
Sementara itu, kedatangan yang mengalami kebatalan meliputi Trans Nusa (8B 5889) dari Manado, Trans Nusa (8B 5104) dari Cengkareng, AirAsia (QZ645) dari Labuan Bajo, AirAsia (QZ647) dari Labuan Bajo, dan Citilink Indonesia (QG 1674) dari Lombok.
Di sisi lain, keberangkatan penerbangan internasional yang batal meliputi Singapore Airlines (SQ949) tujuan Singapura, Cebu Pacific Air (5J280) tujuan Manila, Air India (AI2146) tujuan New Delhi, Jetstar Airways (JQ126) tujuan Adelaide, Jetstar Airways (JQ032) tujuan Melbourne, Jetstar Airways (JQ040) tujuan Sydney, Jetstar Airways (JQ109) tujuan Perth, Jetstar Airways (JQ058) tujuan Brisbane, Jetstar Airways (JQ044) tujuan Melbourne, Cathay Pacific (CX784) tujuan Hongkong.
Kemudian ada pembatalan keberangkatan dari maskapai Juneyao Airlines (HO1356) tujuan Pudong, China Eastern Airlines (MU5030) tujuan Pudong, Xiamen Air (MF 992) tujuan Xiamen, Qatar Airways (QR 965) tujuan Doha, Qatar Airways (QR 963) tujuan Doha, Vietjet Aviation (VJ 900) tujuan Hanoi, Vietjet Aviation (VJ 849) tujuan Ho Chi Minh, Vietjet Aviation (VJ 997) tujuan Ho Chi Minh, AirAsia X Berhad (D7793) tujuan Kuala Lumpur, Citilink Indonesia (OG 554) tujuan Perth, Korean Air (KE 634) tujuan Incheon, dan Indigo Airlines (6E 1606) tujuan Bangalore.
Di sisi lain, kedatangan penerbangan internasional yang mengalami pembatalan antara lain AirAsia (QZ547) dari Perth, Cebu Pacific Air (5J279) dari Manila, Air India (AI2145) dari New Delhi, Jetstar Airways (JQ125) dari Adelaide, Jetstar Airways (JQ039) dari Sydney, Jetstar Airways (JQ031) dari Melbourne, Jetstar Airways (JQ110) dari Perth, Jetstar Airways (JQ057) dari Brisbane.
Kemudian ada Jetstar Airways (JQ043) dari Melbourne, Cathay Pacific (CX785) dari Hongkong, Juneayo Airlines (HO1355) dari Pudong, China Eastern Airlines (MU5029) dari Pudong, Qatar Airways (QR 964) dari Doha, Qatar Airways (QR 962) dari Doha, Qatar Airways (QR 960) dari Doha, Vietjet Aviation (VJ 899) dari Ho Chi Minh, Vietjet Aviation (VJ 893) dari Ho Chi Minh, Vietjet Aviation (VJ 897) dari Ho Chi Minh, dan Indigo Airlines (6E 1605) dari Bangalore.
Meskipun puluhan penerbangan mengalami pembatalan, Bandara I Gusti Ngurah Rai masih terus beroperasi normal. General Manager Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Ahmad Syaugi Shahab, menyatakan setidaknya ada 346 penerbangan, yang terdiri atas 166 domestik dan 180 internasional, tetap berjalan pada Kamis (14/11/2024).
Sementara itu, Qantas Group Australia, induk perusahaan Jetstar Airways dan Qantas Airlines, melalui keterangan resminya mengumumkan bahwa mereka akan kembali mengoperasikan penerbangan rute Bali-Australia. Penerbangan berangsur pulih setelah kondisi udara sepanjang rute penerbangan mulai terhindar dari sebaran abu vulkanik.
"Kami akan terus memantau perubahan kondisi dan aktivitas vulkanik, serta bekerja untuk menjalankan lebih banyak penerbangan pemulihan (recovery flight) dengan menggunakan pesawat dari seluruh grup agar kami dapat membantu pelanggan melanjutkan perjalanan secepat mungkin," ungkap Qantas Group dalam laman resminya, Kamis (14/11/2024).
Dua penerbangan pemulihan Jetstar Airways dijalankan pada Kamis (14/11/2024) dengan pesawat Jetstar A321neo, sementara Qantas akan mengoperasikan penerbangan yang tertunda ke Sydney dan Melbourne di Kamis malam dan Jumat pagi.
Sementara itu, Virgin Australia melalui newsroom-nya mengumumkan bahwa mereka akan melanjutkan semua penerbangan terjadwal masuk dan keluar dari Bandara I Gusti Ngurah Rai, Denpasar. Beberapa penerbangan pemulihan akan dioperasikan sebagai ganti penerbangan yang batal.
"Kami akan terus menghubungi tamu yang penerbangannya telah dibatalkan untuk mengakomodasi mereka dalam penerbangan pemulihan dalam beberapa hari ke depan," tulis Virgin Australia dalam newsroom, Kamis (14/11/2024).
Penulis: Sandra Gisela
Editor: Andrian Pratama Taher