tirto.id - Lebih dari sejuta pengikut akun-akun milik tokoh terkenal hilang dari Twitter, bersamaan dengan kritikan terhadap perusahaan tersebut dan penyelidikan oleh pemerintah Amerika Serikat karena masalah akun palsu.
Dikutip dari New York Times, tokoh terkenal yang kehilangan pengikut beragam, mulai dari penghibur, pengusaha, atlet maupun orang yang sering muncul di media, kebanyakan dari mereka membeli pengikut dari perusahaan Devumi.
Beberapa pesohor yang kehilangan pengikut yaitu Penyanyi Clay Aiken, aktor John Leguizamo dan bintang reality TV Lisa Rinna. Begitu juga dengan Martha Lane Fox, seorang anggota pengusaha Inggris dan anggota dewan Twitter. Sedikitnya 65.000 pengikut palsu dibeli untuk Martha Lane Fox.
Dalam beberapa hari terakhir, para pesohor lainnya mengeluhkan bahwa sejumlah pengikut hilang dari akun Twitternya.
Sebelumnya pada Sabtu (27/1/2018) Twitter menyatakan akan menggugat Perusahaan Devumi, yang memperdagangkan akun palsu dengan mencuri informasi personal dari warganet sungguhan.
Menurut penelusuran New York Times, informasi pengguna Twitter di berbagai negara bagian AS, antara lain dari New York dan Florida, dikopi menjadi akun bot yang dijual Devumi atau perusahaan sejenis.
Devumi berbasis di Florida tapi mencantumkan New York City di alamat situs mereka. Pemiliknya German Calas juga tinggal di Florida.
Perusahaan induk Devumi, Bytion, memasukkan berkas di Florida yang memberi tahu mereka pindah tempat ke Colorado. Pengacara untuk urusan bisnis Calas, Jared Stark, dalam surat elektronik menyatakan kedua perusahaan pindah ke Denver awal Januari untuk sementara waktu. Dia menolak berkomentar mengenai investigasi terhadap Devumi.
New York Times mengunjungi kantor di Denver tersebut dan mendapati sebagian besar kosong, hanya ada beberapa kardus yang diletakkan dekat dinding. Direktur Bytion, Gerald Sexton, menolak berkomentar dan menyatakan Calas tidak ada.
Temuan banyaknya pelanggan Devumi baik di dunia hiburan, politik maupun bisnis menimbulkan perdebatan mengenai akun dan aktivitas palsu di media sosial.
Penulis: Yantina Debora
Editor: Yantina Debora