Menuju konten utama

Panglima TNI: Pilkada Serentak Lebih Rawan dari Pilpres

TNI sudah memetakan untuk persiapan pemilihan kepala daerah 2024.

Panglima TNI: Pilkada Serentak Lebih Rawan dari Pilpres
Dansesko TNI Marsda Arif Widianto bersama dansesko matra dan Polri memberikan keterangan kegiatan Pembekalan Program Kegiatan Bersama (PKB) Kejuangan Tahun 2024 di Seskoal, Jakarta, Rabu (8/5/2024). (FOTO/Penerangan Sesko TNI)

tirto.id - Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, menuturkan pelaksanaan pemilihan kepala daerah 2024 akan memunculkan tingkatkan kerawanan yang lebih tinggi dibandingkan Pilpres 2024. Agus juga menilai Pilkada lebih kompleks karena banyak yang terlibat.

"Saya menghimbau untuk bisa dijadikan perhatian betul bahwa pilkada serentak memiliki kerawanan yang lebih besar daripada Pilpres maupun pileg," ujar Komandan Kodiklat TNI Laksdya TNI Maman Firmansyah mewakili Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto saat memberikan pembekalan dalam acara Program Kegiatan Bersama Kejuangan Tahun 2024 di Seskoal, Jakarta, Rabu (8/5/2024).

Dia menuturkan, TNI sudah memetakan untuk persiapan Pilkada 2024. Dia merinci sekitar 545 daerah yang akan melaksanakan Pilkada yang terdiri atas 37 provinsi, 415 kabupaten dan 33 kota. Mereka pun mencatat ada 15 provinsi dengan status kerawanan tinggi.

Kerawanan tersebut beragam mulai potensi konflik paslon, bentrok pendukung hingga bentrok senjata seperti di Papua. Sementara itu, sekitar 6 provinsi berstatus sedang seperti Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Bali, NTB, NTT dan Sulawesi Selatan.

Lebih lanjut, dia menuturkan peta konflik bisa semakin kompleks jika ada pemilu yang menggunakan pendekatan politik identitas.

"Hal tersebut berpotensi memicu pemecahan secara horizontal, apalagi di berbagai kerawanan tadi dimanfaatkan oleh pihak ketiga," kata Maman.

Maman menekankan Agus selaku panglima meminta jajaran untuk tidak meremehkan Pilkada. Lebih lanjut, dia ingin jajaran serius dalam mengamankan Pilkada.

"Ini atensi bapak panglima. Beliau betul-betul menegaskan bahwa nanti pilkada harus betul-betul kita serius, tingkatkan lebih tinggi lagi kesiapan kita seperti halnya dalam melaksanakan Pilpres dan Pileg. Pilkada betul-betul mendapat atensi dan harus serius karena ancaman lebih besar, risiko lebih besar," kata Maman.

Kemudian, Maman menjelaskan, Agus selaku panglima bersyukur mereka bisa mengawal pelaksanaan demokrasi pileg dan pilpres dari proses kampanye hingga penetapan presiden dan wapres terpilih. Tetapi dia mengingatkan masih ada upaya pengamanan pengucapan sumpah.

"Namun demikian ke depan ada agenda pengucapan sumpah dan janji presiden dan wapres serta pilkada serentak yang harus kita pastikan berjalan lancar tanpa gangguan dan hambatan," kata Maman.

Untuk diketahui, pembekalan program kegiatan bersama (PKB) Kejuangan 2024 diselenggarakan oleh TNI dan Polri di Mako Seskoal, Jakarta Rabu. Acara itu diikuti oleh 1.188 dosen, pengasuh, serta perwira siswa dan peserta didik dari Sekolah Staf dan Komando (Sesko) TNI, Sekolah Staf dan Pimpinan Tinggi (Sespimti) Polri, Sesko TNI AD, Sesko TNI AL, Sesko TNI AU, dan Sekolah Staf dan Pimpinan Menengah (Sespimmen) Polri.

Dalam acara tersebut juga dihadiri perwira dari negara-negara sahabat seperti Asia Tenggara dan Eropa. Pelatihan ini salah satunya dilakukan untuk membangun sinergitas tidak hanya di level elit, tetapi juga hingga bawah.

"Yang disampaikan tadi salah satu sasaran kegiatan ini sinergitas TNI-Polri tidak hanya di level atas dan dimulainya pendidikan mulai dari sespimmen adalah mereka calon-calon kapolres dan dari sesko angkatan jadi danyon danlanud mereka tentu ada di lapangan dan saling berkomunikasi," kata Dansesko TNI Marsda Arif Widianto, saat memberikan keterangan pers PKB Kejuangan tahun 2024 di Seskoal.

"Saat mereka di pendidikan dengan mereka sudah menciptakan situasi kondusif dalam arti sinergitas yang bagus, nanti mereka harapannya dapat diimplementasikan di lapangan," tambah Arif.

Baca juga artikel terkait PILKADA 2024 atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Flash news
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Intan Umbari Prihatin