Menuju konten utama

Palestina Bekukan Semua Hubungan Resmi dengan Israel

Hubungan Palestina-Israel kembali memanas setelah adanya aturan Israel yang menempatkan logam detektor di pintu masuk menuju Masjid Al Aqsa.

Palestina Bekukan Semua Hubungan Resmi dengan Israel
Seorang pengunjuk rasa Palestina memegang bendera Palestina. Reuters/Mohamad Torokman.

tirto.id - Presiden Palestina Mahmoud Abbas memerintahkan penghentian sementara semua hubungan resmi dengan Israel sebagai protes atas peraturan keamanan yang baru diberlakukan di kawasan Masjid Al Aqsa serta 3 warga Palestina tewas dalam unjuk rasa memprotes peraturan itu pada Jumat, (21/7/2017).

"Saya menyatakan penghentian semua hubungan dengan pihak Israel pada semua tingkat, sampai mereka membatalkan tindakannya di masjid al Aqsa dan mempertahankan status quo," kata Abbas dalam sebuah pernyataan di saluran televisi, seperti dikutip Antara, Sabtu (22/6/2017).

Dia tidak memberikan rincian lebih lanjut, namun saat ini hubungan di antara dua negara itu sebagian besar terbatas pada kerja sama keamanan. Sedangkan Abban akan kembali membuka hubungan dengan Israel ketika Israel mencopot logam detektor yang diletakkan di pintu masuk ke Masjid al Aqsa.

Hubungan yang memanas itu telah merenggut setidaknya enam orang yang tewas pada Jumat (21/7/2017). Tiga warga Israel ditikam hingga tewas, di sebuah pemukiman Yahudi di Tepi Barat yang diduduki Israel, beberapa jam setelah tiga warga Palestina tewas dalam kekerasan yang dipicu oleh pemasangan logam detektor oleh Israel, pada pintu masuk komplek suci di Kota Tua Yerusalem.

Ketiga warga Israel itu ditikam hingga tewas dan korban keempat menderita luka, mereka berasal dari pemukiman Neve Tsuf di Tepi Barat. Media Israel mengatakan bahwa ketiga korban tewas itu merupakan anggota dari keluarga yang sama, dua pria berusia 60 dan 40 tahun, serta seorang wanita berusia 40 tahun.

Wanita yang terluka, berusia 68 tahun, kini dirawat di rumah sakit akibat luka tusukan di punggungnya, kata media Israel. Sebuah gambar yang disiarkan televisi Israel menunjukkan keadaan sebuah ruang dapur, dengan lantai yang berubah menjadi merah warnanya, akibat ceceran darah.

Keluarga itu sedang duduk untuk menyantap makan malam sederhana, ketika serangan terjadi, menurut Radio Israel. Radio Israel menyebut jatidiri pelaku sebagai warga Palestina berusia 19 tahun, berasal dari desa Khobar, Tepi Barat dekat Ramallah. Pernyataan dari radio tersebut mengatakan bahwa pelaku akhirnya ditembak, namun kondisinya tidak diketahui.

Perlu diketahui, pemasangan logam detektor oleh pemerintah Israel lantara pada Jumat, (14/7/2017), tiga orang Palestina menembak dua orang polisi Israel di dekat komplek suci Haram al-Sharif. Guna menjaga keamanan setempat, Israel pun memesang logam detektor dan melarang paki-laki Palestina yang berusia di bawah 50 tahun untuk memasuki masjid al Aqsa.

Baca juga artikel terkait KONFLIK PALESTINA ISRAEL atau tulisan lainnya dari Yantina Debora

tirto.id - Politik
Reporter: Yantina Debora
Penulis: Yantina Debora
Editor: Yantina Debora