tirto.id - Perempuan itu berdiri ketakutan di sudut McDonald’s. Ia dikelilingi sejumlah perempuan lain yang meminta nomor teleponnya. Ia menolak. Sekelompok perempuan tersebut murka. Mereka menganggap sang perempuan menolak karena ia sedang dirasuki roh jahat.
Beberapa dari mereka mengambil kursi dan gagang alat pel, dan memukuli si perempuan sampai mati.
Sekelompok perempuan pembunuh tersebut merupakan anggota dari sekte Gereja Tuhan Yang Maha Kuasa. Kejadian tragis tersebut terjadi di kota Zhaoyuan, Mei 2014 silam.
Seminggu yang lalu, ingar bingar kabar dari sekte agama yang sama kembali meramaikan pemberitaan. Delapan belas anggota sekte ini ditangkap oleh polisi Cina.
Sekte bernama Gereja Tuhan Yang Maha Kuasa dan dikenal dengan sebutan Quannengshen di Cina ini didirikan pada 1990an. Mereka mengklaim bahwa Yesus Kristus dibangkitkan sebagai perempuan di Cina. Ajaran inti sekte ini adalah "Tuhan Yang Maha Kuasa, Kristus Yang Terakhir" telah kembali ke bumi sebagai perempuan Cina untuk memicu datangnya hari kiamat.
Saat diminta tanggapan oleh BBC, Gereja Tuhan Yang Maha Kuasa ini menolak memberikan tanggapan dan menunjuk ke situs yang berbasis di AS yang berisi sejumlah kesaksian para penganutnya yang mengaku disiksa oleh pemerintah Cina.
Sekte ini juga secara eksplisit bersikap anti-komunis, dengan menyebut partai komunis Cina sebagai 'naga merah'.
Di tengah banyaknya sekte Kristen yang kesulitan untuk beribadah dengan bebas di Cina, Gereja Tuhan Yang Maha Kuasa dituduh mengucilkan para anggota mereka dari sanak keluarga dan menekan mereka untuk menyumbangkan uang dengan imbalan keselamatan roh.
Setelah insiden pembunuhan seorang perempuan berusia 35 tahun di gerai McDonald's lalu, beberapa anggota sekte telah ditangkap dan dua orang dieksekusi. Pada 2012 terjadi serangkaian penangkapan di Qinghhai dan Zhejiang, berbuntut hukuman penjara terhadap 100 anggota sekte, termasuk beberapa anggota senior. Pada 2014, lebih banyak lagi yang ditangkap di Hubei dan Xinjiang.
Sementara itu, pada bulan Agustus 2016, polisi di Anhui menahan 36 anggota sekte yang dituduh membuat dan menyebarkan konten video terlarang.
Baca juga:
Sekte Quannengshen bukan sekte pertama yang mengajarkan bahwa Yesus telah kembali ke bumi sebagai perempuan.
Di Indonesia sendiri, meski tak persis, kita mengenal Lia Eden yang pada 1998 silam pernah menyebut dirinya Mesias yang muncul di dunia sebelum hari kiamat untuk membawa keamanan dan keadilan di dunia. Selain itu, dia juga menyebut dirinya sebagai reinkarnasi Bunda Maria, ibu dari Yesus Kristus. Lia juga mengatakan bahwa anaknya, Ahmad Mukti, adalah reinkarnasi Isa.
Ajaran yang dibawa oleh perempuan yang mempunyai nama asli Lia Aminuddin ini berhasil mendapat kurang lebih 100 penganut pada awal diajarkannya. Penganut agama ini terdiri dari para pakar budaya, golongan cendekiawan, artis musik, drama dan juga pelajar. Mereka disebut sebagai pengikut Salamullah.
Pada 2000, Salamullah diresmikan oleh pengikut-pengikutnya sebagai nama kelompok. Kelompok Salamullah mengakui bahwa Nabi Muhammad SAW adalah nabi yang terakhir tetapi juga mempercayai bahwa pembawa kepercayaan yang lain seperti Buddha Gautama, Yesus Kristus, dan Dewi Kwan Im akan muncul kembali di dunia.
Sejak 2003, kelompok Salamullah ini memegang kepercayaan bahwa setiap agama adalah benar. Kelompok yang diketuai Lia Eden ini yang kemudian berubah nama yang kini dikenal sebagai Kaum Eden.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah melarang perkumpulan Salamullah ini pada bulan Desember 1997 karena ajarannya dianggap telah menyelewengkan ajaran Islam. Kaum Eden kemudian merespons dengan mengeluarkan "Undang-undang Jibril" (Gabriel's edict) yang mengutuk MUI karena menganggap MUI berlaku tidak adil dan telah menghakimi mereka dengan sewenang-wenang.
Baca juga
Pada Desember 2008, Lia Eden beserta 20 pengikutnya ditangkap oleh petugas direktorat reserse kriminal umum Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya.
Humas Polda Metro Jaya menyatakan bahwa Lia Eden ditangkap karena diduga melanggar pasal 156 KUHP tentang penodaan agama.
Baca juga
Selain Lia Eden, pada bulan November 2011 lalu, Oscar Ramiro Ortega-Hernandez melepaskan sembilan tembakan dengan senapan AK-47-jenis di Gedung Putih di Washington DC. Dengan percaya diri, dia mengakui dirinya adalah Yesus Kristus yang dikirim untuk membunuh Presiden AS Barack Obama yang ia diyakini sebagai anti-Kristus.
Di abad ke-20, terdapat Krishna Venta (1911-1958), yang lahir dengan nama Francis Herman Pencovic di San Francisco.
Ia mendirikan WKFL (Wisdom, Knowledge, Faith and Love atau Kebijaksanaan, Pengetahuan, Iman dan Kasih) di Simi Valley, California pada akhir tahun 1940an.
Pada 1948, ia menyatakan dirinya bahwa ia adalah Kristus, sang Mesias versi baru, dan mengklaim telah memimpin konvoi kapal roket ke Bumi dari planet yang sudah punah yang bernama Neophrates. Dia meninggal pada 10 Desember 1958 setelah bunuh diri dibom oleh dua mantan pengikutnya yang tidak puas dan menuduh Venta kesalahan penanganan dana ibadah dan telah berhubungan intim dengan istri-istri mereka.
Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Maulida Sri Handayani