Menuju konten utama

OJK Sebut IHSG Anjlok 0,23 Persen hingga 31 Juli 2024

Inarno Djajadi mengakui, indeks harga saham gabungan (IHSG) mengalami penurunan sebesar 0,23 persen sejak Januari sampai 31 Juli 2024.

OJK Sebut IHSG Anjlok 0,23 Persen hingga 31 Juli 2024
Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi.

tirto.id - Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan, Derivatif, dan Bursa Karbon Otiritas Jasa Keuangan (OJK), Inarno Djajadi, mengakui indeks harga saham gabungan (IHSG) mengalami penurunan sebesar 0,23 persen sejak Januari sampai 31 Juli 2024 atau year to date (ytd). Meski begitu, secara month to date (mtd), menguat 2,72 persen ke level 7.255,76.

"Di pasar saham, IHSG menguat 2,72 persen mtd pada 31 Juli 2024 ke level 7.255,76, ytd terkoreksi 0,23 persen," ujarnya, dalam konferensi pers, di Jakarta, Senin (5/8/2024).

Selain itu, nilai kapitalisasi pasar di pasar saham tercatat sebesar Rp12.338 triliun, mengalami peningkatan baik secara ytd maupun mtd, dengan masing-masing sebesar 5,76 persen dan 1,83 persen serta. Kemudian, non-resident mencatatkan net buy Rp6,68 triliun secara mtd, namun net sell sebesar Ro1,05 triliun secara ytd.

"Secara mtd, penguatan terjadi di hampir seluruh sektor dengan penguatan terbesar di sektor industri dan transportasi dan logistik. Di sisi likuiditas transaksi, rata-rata nilai transaksi harian pasar saham tercatat Rp11,87 triliun ytd," jelas Inarno.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, mengatakan pihaknya akan terus menyikapi volatilitas pasar global yang mungkin akan berdampak pada pasar saham, obligasi dan seluruh instrumen keuangan nasional lainnya. Pasalnya, amblesnya IHSG hingga lebih dari 4 persen pada perdagangan Senin (5/8/2024) disebabkan oleh dampak rambatan ketidakpastian kondisi keuangan global yang telah terjadi sejak pekan lalu.

"Kami terus mencermati dan mengkaji potensi dampak dari volatilitas berbagai pasar keuangan tadi, saham, obligasi, suku bunga bank sentral maupun pasar, dan juga seluruh indikator keuangan global dan potensi dan pengaruhnya kepada instrumen keuangan di Indonesia dan tentunya pasar," katanya.

Mahendra juga berpesan kepada seluruh Lembaga Jasa Keuangan (LJK) agar dapat mengantisipasi serta menghitung potensi dampak volatilitas pasar keuangan dunia, agar tak berpengaruh terlalu besar pada industri keuangan nasional.

"(OJK) menuntut seluruh LJK untuk melakukan penghitungan risiko tadi serta mengantisipasi dengan langkah-langkah antisipasi yang tepat. Namun, yang lebih tepat sebenarnya adalah bagaimana kita tetap menjaga stabilitas keuangan dan stabilitas ekonomi dari aspek pertumbuhan ekonomi yang baik dan pertumbuhan sektor riil, serta menjaga tingkat kepercayaan masyarakat," imbau Mahendra.

Sementara itu, menanggapi anjloknya IHSG, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menilai bahwa masyarakat tidak perlu khawatir dengan penurunan yang terjadi pada indeks harga saham nasional. Sebab, IHSG akan selalu berfluktuasi dari waktu ke waktu.

"Kalau IHSG, nanti kita lihat saja karena itu daily-nya fluktuatif. Jadi kita tidak perlu khawatir," tegas Airlangga, di Kantornya, Senin (5/8/2024).

Baca juga artikel terkait IHSG atau tulisan lainnya dari Qonita Azzahra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Qonita Azzahra
Penulis: Qonita Azzahra
Editor: Anggun P Situmorang