Menuju konten utama

Novel Disebut Calon Jaksa Agung, KPK: Rugikan Pemberantasan Korupsi

KPK membantah terlibat dalam politik praktis saat salah satu penyidiknya dicalonkan jadi Jaksa Agung dalam kabinet bayangan BPN Prabowo-Sandi.

Novel Disebut Calon Jaksa Agung, KPK: Rugikan Pemberantasan Korupsi
Aktivis Koalisi Masyarakat Sipil Anti Korupsi melakukan aksi diam 700 hari penyerangan Novel Baswedan di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (12/3/2019). ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/nz

tirto.id - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengklarifikasi kabar penyidik KPK Novel Baswedan berafiliasi dalam politik praktik Pilpres 2019.

Juru Bicara KPK Febri Diansyah memastikan seluruh bagian KPK, baik pimpinan hingga pegawai, netral dan tidak berpolitik.

"KPK mulai dari unsur pimpinan sampai pada unsur pegawai memastikan tidak akan terkait pada kelompok politik praktis manapun," kata Febri di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta, Senin (1/4/2019).

Febri juga mengatakan, Novel sudah resmi mengatakan netral dalam Pilpres 2019. Lembaga antirasuah justru mengingatkan insiden penyiraman air keras yang mengenai Novel sudah mencapai 2 tahun.

Ia menilai isu teror terhadap Novel dan pegawai KPK lebih penting daripada menutupi isu lain dengan mengaitkannya dalam politik praktis.

"Yang harus kita ingat sebenarnya sekarang adalah hampir 2 tahun penyerang novel belum ditemukan. Ini yang lebih penting diupayakan agar teror-teror terhadap penegak hukum tersebut tidak kemudian ditutupi oleh isu-isu yang tidak substansial," tutur Febri.

Ia juga berharap, kelompok tertentu tidak menarik KPK ke politik praktis. Ia khawatir, aksi tersebut akan mengganggu upaya pemberantasan korupsi.

"Jangan tarik KPK ke isu politik praktis karena itu hanya akan merugikan upaya pemberantasan korupsi kita," kata Febri.

Sebelumnya, Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menyebut Novel Baswedan sebagai salah satu kandidat Jaksa Agung bila paslon 02 terpilih dalam Pilpres 2019. Selain itu, mantal Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto juga disebut BPN sebagai calon Jaksa Agung.

Capres 02, Prabowo Subianto dalam kampenye terbuka di Bandung menyebut sejumlah pendukungnya sebagai calon menteri. Hal ini ditempuh agar masyarakat tidak memilih pemimpin yang diumpamakan memilik kucing dalam karung.

Baca juga artikel terkait PEMILU 2019 atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Hukum
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Zakki Amali