Menuju konten utama

Mitos dan Fakta Dampak Gerhana Bulan Penumbra pada Kesehatan

Ada sejumlah mitos dan fakta dampak gerhana bulan penumbra bagi kesehatan yang beredar di masyarakat, berikut penjelasannya.

Mitos dan Fakta Dampak Gerhana Bulan Penumbra pada Kesehatan
Gerhana Bulan Penumbra. foto/IStockphoto

tirto.id - Gerhana bulan penumbra adalah fenomena langit asing bagi beberapa kelompok masyarakat. Akibatnya, tidak sedikit orang yang mempercayai beberapa mitos tentang gerhana bulan penumbra.

Beberapa mitos soal gerhana bulan penumbra bahkan berkaitan dengan dampak kesehatan, seperti radiasi gerhana yang berbahaya bagi ibu hamil atau melihat gerhana bulan secara langsung bisa picu kebutaan.

Faktanya, dampak gerhana bulan penumbra pada kesehatan ini hanyalah mitos. Menurut para ahli, fenomena gerhana bulan penumbra tidak memberikan efek atau dampak negatif yang signifikan pada kesehatan.

Fenomena gerhana bulan penumbra sendiri terjadi pada 5-6 Mei 2023. Berdasarkan prediksi dari NASA, fenomena astronomi ini dapat dilihat di sejumlah wilayah di Eropa, Australia, Amerika Selatan, dan Asia, termasuk Indonesia.

Dikutip dari Space, gerhana penumbra ini terjadi setidaknya dua kali setiap tahun. Ketika fenomena gerhana bulan penumbra terjadi Bulan, Matahari, dan Bumi berada dalam posisi yang sama. Posisi ini membuat Bulan hanya masuk ke bayangan penumbra Bumi.

Hal ini menyebabkan bulan tampak lebih redup dari pada saat terjadi purnama Fenomena ini biasa terjadi pada fase bulan baru.

Mitos dan Fakta Dampak Gerhana Bulan Penumbra pada Kesehatan

Ada sejumlah mitos dan fakta gerhana bulan penumbra yang beredar di masyarakat. Ini termasuk efek gerhana bulan penumbra pada kesehatan fisik.

Berikut ini adalah mitos dampak gerhana bulan penumbra pada kesehatan dan penjelasan faktanya:

1. Mitos: melihat gerhana bulan secara langsung bisa bikin buta

Kepercayaan bahwa melihat gerhana bulan secara langsung bisa bikin buta adalah mitos yang umum beredar di masyarakat.

Faktanya, hal ini tidaklah benar. Dikutip dari NASA melihat fenomena gerhana bulan secara langsung tanpa perlindungan tidak berbahaya untuk kesehatan mata.

Hal ini karena fenomena gerhana bulan sendiri tidak memancarkan sinar yang terik ataupun radiasi yang berbahaya. Bahkan gerhana bulan penumbra yang terjadi pada 2023 sangat redup dan sulit dilihat tanpa bantuan teleskop.

Anggapan gerhana bulan dapat membuat buta berkaitan dengan fenomena gerhana lainnya, yaitu gerhana matahari. Pada fenomena gerhana matahari memang dapat membahayakan retina mata dan memicu kondisi yang disebut "kebutaan gerhana."

2. Mitos: radiasi gerhana bulan berbahaya untuk ibu hamil dan janin

Mitos bahwa radiasi gerhana berbahaya untuk ibu hamil dan janin sempat beredar di Indonesia beberapa tahun lalu. Mitos ini diperburuk dengan beredarnya pesan berantai yang dikirimkan lewat pesan singkat.

Pada pesan berantai tersebut disebutkan bahwa selama gerhana bulan berlangsung ibu hamil harus bersembunyi di bawah tempat tidur dengan pintu tertutup.

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bahkan telah menegaskan bahwa pesan berantai tersebut berisi informasi yang salah atau hoax.

Faktanya, radiasi gerhana bulan memang besar, namun tidak memengaruhi permukaan bumi secara signifikan. Masih menurut NASA, radiasi yang terjadi pada gerhana bulan sama sekali tidak dapat memengaruhi kondisi janin maupun ibu hamil.

Perlu diketahui bahwa manusia justru selalu terpapar radiasi setiap detik meskipun tidak terjadi gerhana bulan. Ini karena unsur-unsur radioaktif terdapat di berbagai tempat secara alami maupun buatan termasuk tanah, bebatuan, makanan, minuman, udara, hingga peralatan rumah tangga.

3. Mitos: gerhana bulan meracuni makanan dan air selama berlangsung

Mitos gerhana bulan meracuni makanan dan air selama peristiwa berlangsung dipercaya oleh sejumlah masyarakat di Eropa dan Asia. Akibat mitos ini, banyak kepercayaan yang melarang orang untuk makan selama gerhana bulan terjadi.

Bahkan di beberapa kebudayaan, makanan yang dibuat sebelum dan saat gerhana bulan terjadi tidak lagi boleh dimakan karena sudah terpapar zat beracun.

Faktanya dikutip dari The Health Site gerhana bulan seperti gerhana bulan penumbra tidak bisa menyebabkan makanan dan minuman yang ada di bumi menjadi beracun.

4. Mitos: harus berbaring lurus saat gerhana terjadi

Mitos lainnya yang juga dipercaya di berbagai kalangan adalah saat gerhana bulan terjadi harus tidur atau berbaring lurus. Jika tidak, maka akan berbahaya bagi sistem pernapasan dan kinerja jantung.

Faktanya, tidak ada korelasi antara peristiwa gerhana bulan dengan posisi tidur. Gerhana bulan tidak dapat memengaruhi sistem pernapasan maupun kinerja jantung seseorang secara langsung.

Baca juga artikel terkait GERHANA BULAN PENUMBRA 2023 atau tulisan lainnya dari Yonada Nancy

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Yonada Nancy
Editor: Yantina Debora