Menuju konten utama

Apa Penyebab Terjadinya Air Laut Pasang dan Surut?

Penyebab utama pasang naik dan pasang surut air laut adalah gaya tarik (gravitasi) bulan dan matahari terhadap bumi.

Apa Penyebab Terjadinya Air Laut Pasang dan Surut?
Gelombang tinggi menghempas ke batu pemecah ombak di pantai Ulak Karang, Padang, Sumatera Barat, Rabu (3/1/2018). ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra

tirto.id - Laut mengisi sekitar 71 persen dari total luas permukaan bumi. Jumlah yang begitu jauh dari total luas daratan. Laut merupakan perairan air asin yang memisahkan atau bahkan menghubungkan antar benua dan pulau.

Jika merujuk UUNomor 32 Tahun 2014, laut didefinisikan sebagai ruang perairan di permukaan bumi yang menghubungkan antara daratan dan bentuk alamiah lainnya. Laut juga ditetapkan sebagai kesatuan geografis dan ekologis yang batasnya diatur dalam undang-undang dan hukum internasional.

Laut memiliki peran besar bagi kehidupan di muka bumi. Berbagai potensi laut seperti ikan, garam, pembangkit energi, hingga pariwisata banyak dimanfaatkan oleh manusia.

Gerakan air laut

Laut selalu memiliki gerakan yang dipengaruhi oleh kondisi sekitarnya. Menurutmodul "Geografi" yang diterbitkan oleh Kemendikbud, gerakan laut terdiri atas tiga hal, yaitu gelombang laut, arus laut, dan pasang surut laut. Berikut pengertian gerakan-gerakan laut.

1. Gelombang laut

Gelombang laut adalah alunan permukaan air laut yang disebabkan oleh angin. Gelombang menyebabkan molekul-molekul air laut mengalami proses naik turun yang membentuk lembah dan puncak.

Tinggi rendahnya gelombang laut dipengaruhi oleh kecepatan angin. Semakin cepat angin berhembus gelombang semakin tinggi. Begitu pula sebaliknya, semakin lambat angin berhembus semakin rendah gelombang laut.

Tinggi rendahnya gelombang laut juga dipengaruhi oleh aktivitas tektonik. Menurutmodul "Udara dan Air Sumber Kehidupan" gempa yang terjadi di laut dapat menyebabkan gelombang besar yang dinamakan tsunami.

Gelombang tsunami pernah melanda Indonesia di Aceh pada 2004, Pangandaran pada 2006, juga Banten dan Palu pada 2018 silam. Bencana tsunami menyebabkan korban jiwa dan kerugian material yang sangat besar.

Disisi lain, gelombang laut juga memiliki manfaat sebagai pembangkit energi. Gelombang air laut berpotensi dimanfaatkan sebagai sumber energi listrik kinetik dalam pembangkit listrik tenaga ombak.

2. Arus laut

Agus Pratomo dalam "Geografi" mendefinisikan arus laut sebagai gerakan massa air laut dari suatu wilayah ke wilayah lainnya. Gerakan arus laut ini mempunyai peredaran tetap maupun tidak. Arus laut bisa bergerak secara vertikal ataupun mendatar, dari permukaan ataupun dari dasar.

Arus laut dipengaruhi oleh berbagai faktor, meliputi:

  • gerakan angin;
  • perbedaan kadar garam air laut atau salinitas;
  • perbedaan suhu;
  • perbedaan tinggi permukaan air laut;
  • adanya rintangan daratan seperti pulau atau benua.
Berdasarkan modul "Udara dan Air Sumber Kehidupan" arus air laut dibedakan menjadi dua macam, yaitu arus panas dan arus dingin. Arus panas adalah arus yang temperaturnya lebih tinggi daripada daerah yang didatangi arus tersebut. Sementara arus dingin adalah arus yang temperaturnya lebih rendah dibanding daerah yang didatanginya.

3. Pasang naik dan pasang surut laut

Pasang naik dan pasang surut air laut merupakan peristiwa naik-turunnya air laut yang terjadi secara berkala (periodik). Pasang naik dan pasang surut di bumi masing-masing terjadi dua kali dalam periode 24 jam 50 menit.

Karena sifatnya yang periodik, pasang naik dan pasang surut air laut dimanfaatkan oleh nelayan untuk menentukan kapan akan berlayar atau mencari ikan.

Penyebab air laut pasang naik dan pasang surut

Penyebab utama pasang naik dan pasang surut air laut adalah gaya tarik (gravitasi) bulan dan matahari terhadap bumi. Namun, dibandingkan matahari gaya tarik bulan lebih berpengaruh pada peristiwa pasang naik dan pasang surut bumi.

Pasang naik dan pasang surut laut terdiri atas dua macam, yaitu pasang purnama (spring tide) dan pasang perbani (neap tide).

Spring tide terjadi pada awal bulan dan pertengahan bulan pada saat kemunculan bulan purnama. Pada peristiwa spring tide terjadi peristiwa pasang naik dan surut yang besar.

Sementara nipe tide adalah pasang naik dan pasang surut terendah. Peristiwa ini terjadi pada waktu bulan seperempat dan tiga perempat, ketika matahari dan bulan saling membentuk sudut siku-siku (90°).

Hal ini menyebabkan gaya tarik matahari dan bulan terhadap bumi saling berlawanan. Sehingga gaya tarik atau gravitasi yang ditimbulkan lemah dan berujung pada pasang naik dan surut yang rendah.

Baca juga artikel terkait AIR LAUT PASANG atau tulisan lainnya dari Yonada Nancy

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Yonada Nancy
Penulis: Yonada Nancy
Editor: Nur Hidayah Perwitasari