tirto.id - Pertumbuhan penduduk merupakan keniscayaan di suatu wilayah karena terdapat faktor-faktor yang mempengaruhinya. Sebagai contoh, di Indonesia, jumlah penduduknya mencapai 278,69 juta jiwa pada pertengahan 2023. Angka tersebut naik dari 275,77 juta jiwa pada 2022 berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS).
Selain mengendalikan laju pertumbuhan penduduk, pemangku kebijakan juga harus mengimbanginya dengan meningkatkan kualitas wilayah tersebut. Misalnya, dengan cara menyediakan ruang permukiman yang cukup serta meningkatkan kualitas industri dan sektor pertanian.
Proses penting yang menunjang keberhasilan pembangunan di suatu wilayah disebut dengan istilah pengembangan wilayah. Akan tetapi, model pengembangan wilayah di negara maju berbeda dengan yang ada di negara berkembang.
Adisasmita dalam buku Pengembangan Wilayah Konsep dan Teori (2008) mendefinisikan pengembangan wilayah sebagai suatu upaya menyejahterakan masyarakat melalui pembangunan wilayah dengan memanfaatkan berbagai aspek seperti sumber daya alam, manusia, kelembagaan, dan teknologi; serta memanfaatkan prasarana fisik secara efektif dan berkelanjutan.
Pendekatan Pengembangan Wilayah
Pengembangan wilayah harus dilakukan sesuai dengan kondisi, potensi, dan masalah, di wilayah terkait. Sebab, setiap wilayah memiliki aspek pengembangan wilayah yang berbeda-beda, mulai dari kondisi sosial, ekonomi, budaya, dan geografi.
Dikutip dari buku Geografi (2022) tulisan Budi Handoyo, pengembangan dapat ditinjau melalui dua pendekatan yakni spasial dan sektoral. Kedua pendekatan tersebut memiliki penekanan aspek pengembangan wilayah masing-masing.
A. Pendekatan Spasial
Pendekatan spasial melihat aspek pengembangan wilayah dari segi lokasi atau letak suatu daerah. Beberapa unsur yang diperhatikan dalam pendekatan spasial meliputi struktur keruangan, pemanfaatan lahan, dan keterkaitan antarwilayah.1. Struktur Keruangan
Struktur keruangan artinya melihat potensi pengembangan suatu wilayah berdasarkan tata ruang, misalnya, jaringan infrastruktur. Misalnya, Kota M memiliki layanan kegiatan yang cukup lengkap, mulai dari pendidikan kesehatan, hingga sosial rekreatif. Keterhubungan jalan di kota M juga sudah cukup mendukung bagi kegiatan warga.2. Pemanfaatan Lahan
Pemanfaatan lahan berkaitan dengan upaya pengoperasian atau pengolahan lahan kosong menjadi tempat yang punya nilai guna bagi masyarakat di wilayah terkait. Tujuan utamanya tentu pengembangan wilayah itu sendiri. Sebagai contoh, lahan pertanian untuk pembangunan perumahan, pertokoan, dan perumahan.3. Keterkaitan antarwilayah
Unsur pendekatan spasial yang ketiga adalah keterkaitan antarwilayah. Untuk mengembangkan suatu wilayah, pembanku kebijakan harus melihat secara lebih luas, termasuk yang berkaitan dengan akses suatu wilayah dengan wilayah di sekitarnya. Sebagai contoh, terdapat jalan besar dan kecil yang menghubungkan wilayah.B. Pendekatan Sektoral
Pendekatan sektoral melihat aspek pengembangan wilayah melalui pengelompokan aktivitas ekonomi di suatu wilayah ke dalam beberapa sektor di antaranya primer, sekunder, dan tersier.Sektor primer berkaitan dengan hal-hal pokok masyarakat seperti pertanian, perkebunan, dan perikanan. Sektor sekunder adalah sektor yang mencakup kebutuhan sekunder masyarakat seperti industri pakaian, perumahan, baik dalam skala besar, sedang, maupun kecil. Sementara itu, sektor tersier di antaranya yakni jasa perdagangan, pendidikan, dan kesehatan.
Dengan pendekatan sektoral, suatu wilayah dianalisis potensinya berdasarkan indikator tiga sektor tersebut. Tujuannya adalah menentukan sektor yang potensial wilayah tersebut, untuk kemudian dikembangkan. Misalnya, dari sektor sumber daya alam.
Analisis pendekatan sektoral bisa dilakukan dengan pertanyaan berikut:
- Sektor apa yang memiliki nilai keunggulan kompetitif dalam pasar global?
- Sektor apa yang bersifat basis dan nonbasis?
- Sektor apa yang memiliki nilai tambah yang tinggi?
- Sektor apa yang banyak menyerap tenaga kerja?
Bagaimana Perbedaan antara Pendekatan Spasial dan Sektoral?
Seperti dijelaskan di atas, pengembangan wilayah bisa dilakukan dengan dua pendekatan, yakni spasial dan sektoral. Lantas, apa perbedaan antara pendekatan spasial dan pendekatan sektoral?Berikut ini perbedaan pendekatan spasial dan sektoral dalam pengembangan wilayah:
Pendekatan Spasial | Pendekatan Sektoral |
Fokus pendekatannya adalah lokasi atau letak suatu wilayah. | Fokus pendekatannya adalah aktivitas ekonomi suatu wilayah. |
Unsur yang dipakai adalah tata ruang, pemanfaatan lahan, dan keterkaitan antarwilayah | Unsur yang dipakai analisis berkaitan dengan potensi sektor, seperti sektor primer, sekunder, dan tersier. |
Analisisnya lebih sederhana karena aspeknya terukur dan jelas, yakni berkaitan dengan ruang. | Analisisnya lebih rumit sebab mengukur potensi ekonomi di beberapa sektor. |
Tidak berkaitan dengan unsur manusia | Berkaitan dengan unsur manusia dan kegiatan ekonominya |
Berkaitan dengan hal fisik dan infrastruktur. Misalnya, pembangunan pertokoan, jalan, dan permukiman. | Berkaitan dengan aspek nonfisik seperti kemampuan ekonomi penduduk. |
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Fadli Nasrudin