Menuju konten utama
8 Maret 2014

Misteri dan Spekulasi Hilangnya Malaysia Airlines MH370

Terbang meninggi.
Burung besi lenyap di
kabut tragedi.

Misteri dan Spekulasi Hilangnya Malaysia Airlines MH370
Ilustrasi Malaysia Airlines. tirto.id/Gery

tirto.id - Bandara Internasional Kuala Lumpur pertama kali diresmikan pada 27 Juni 1998. Jadwal keberangkatan internasional pertama hari itu adalah pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan 84 rute Kuala Lumpur-Beijing.

Enam belas tahun kemudian pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370 lepas landas dengan rute sama. Nahas, pesawat yang membawa 239 orang ini—227 penumpang (7 dari Indonesia) dan 12 awak pesawat—menghilang pada 8 Maret 2014, tepat hari ini empat tahun lalu.

Sampai saat ini, keberadaan dan penyebab hilangnya pesawat masih belum terjawab dan menjadi misteri terbesar dalam sejarah penerbangan.

40 Menit yang Menentukan

Tragedi tersebut terangkum dalam empat puluh menit pertama setelah pesawat Boeing 777 Malaysia Airlines lepas landas, saat dua sistem komunikasinya mati.

Yang pertama adalah Aircraft Communications Addressing and Reporting System (ACARS), alat pengirim pesan elektronik dari pesawat ke pengawas lalu lintas udara. Pesan itu dikirim sekitar dua puluh lima menit setelah lepas landas. Namun transmisi selanjutnya, yang sudah dijadwalkan tiga puluh menit kemudian, tak pernah terkirim.

Tiga puluh tujuh menit setelah lepas landas, Kopilot Fariq Abdul Hamid melakukan panggilan radio kepada pengawas udara Malaysia namun tak melakukannya pada pengawas udara Vietnam ketika pesawat memasuki wilayah tersebut. Dua menit kemudian transponder pesawat—sistem radar penting yang memberitahu nomor penerbangan, ketinggian, arah dan informasi lokasi pesawat—berhenti mengirim transmisi.

Para ahli menduga peralatan tersebut rusak karena terjadi kebakaran elektrik. Dugaan lebih buruk, seseorang dengan sengaja mematikannya, seperti yang disampaikan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak pada 15 April 2014.

Kendati dua sistem komunikasinya mati, pesawat sempat terdeteksi radar militer Malaysia dan Thailand. Namun radar tersebut menunjukkan arah pesawat yang sudah berbelok ke barat lalu ke utara menuju Laut Andaman.

Dalam jam-jam terakhirnya sebelum kehabisan bahan bakar, pesawat MH370 tertangkap satelit di atas Samudra Hindia. Ini mengindikasikan jalur pesawat melenceng ratusan mil dari rute penerbangan yang sudah ditentukan, sebelum akhirnya menghilang.