tirto.id - Minat pelajar Daerah Istimewa Yogyakarta dalam mengakses internet sangat tinggi, mencapai angka 57,74 persen dalam tiga bulan terakhir. Terutama, di jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP). Menurut data Badan Pusat Statistik, presentase tingkat keberminatan pelajar DIY terhadap internet ini paling tinggi dibanding dengan pelajar dari daerah lain di Indonesia. Posisi kedua dan ketiga ditempati oleh Provinsi DKI Jakarta 56,21 persen dan Provinsi Kepulauan Riau 43,25 persen.
Komposisi jenjang pelajar DIY yang mengakses internet secara mayoritas dilakukan oleh mahasiswa sebesar 94,73 persen. Namun siswa SMP yang berada di posisi kedua sebesar 81,39 persen, harus mendapat perhatian serius dari orang tua dan guru.
Posisi ketiga dan keempat ditempati oleh siswa Sekolah Menengah Umum/Kejuruan sebesar 58,67 persen dan siswa Sekolah Dasar 29,86 persen.
Direktur Statistik Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Badan Pusat Statistik (BPS) Gantjang Amanullah di Jakarta, saat dihubungi dari Yogyakarta, Sabtu, (3/9/2016) mengatakan, "Bisa jadi yang diakses bukan bahan bacaan yang terkait dengan pelajaran di sekolah."
Oleh karena itu, ia mengimbau orang tua agar turut serta mendampingi putra-putrinya saat mereka mengakses internet.
BPS mendefinisikan kegiatan mengakses internet adalah ketika seseorang meluangkan waktu untuk mengakses internet baik dengan menggunakan komputer atau PC, laptop, ataupun handphone, sehingga ia dapat memanfaatkan atau menikmati fasilitas internet seperti: mencari literatur atau referensi, mencari informasi atau berita, komunikasi, browsing, e-mail dan chatting, game online, dan lain-lain.
Kegiatan mengakses internet merupakan salah satu kegiatan untuk mengisi waktu luang dalam berbagai bentuk dalam satu alat, misalkan bersosialisasi melalui facebook, WhatApps, ataupun menyenangkan diri dengan bermain games.
Penulis: Mutaya Saroh
Editor: Mutaya Saroh