Menuju konten utama

Menyusui Saat Hamil, Apa Saja yang Harus Diperhatikan?

Biasanya sangat aman untuk menyusui saat hamil asal tidak ada masalah yang rumit rumit atau komplikasi pada kehamilan Anda.

Menyusui Saat Hamil, Apa Saja yang Harus Diperhatikan?
Ilustrasi ibu hamil yang masih menyusui. Getty Images/iStockphoto

tirto.id - Anda mungkin akan ragu atau bimbang saat masih menyusui namun diwaktu yang sama Anda juga hamil lagi. Secara umum tetap menyusui walau sedang hamil merupakan hal yang aman untuk dilakukan. Melansir laman Mayo Clinic meskipun aman, Anda tetap harus berhati-hati dan tetap mengkonsumsi makanan yang sehat serta minum banyak cairan. Selain itu, menyusui saat sedang hamil juga dapat memicu kontraksi rahim ringan. Berikut beberapa hal yang harus Anda perhatikan saat memilih tetap menyusui dalam kondisi hamil.

Apakah aman menyusui saat hamil?

Anda mungkin memilih untuk menyusui selama kehamilan karena beberapa alasan. Misalnya, Anda mungkin hamil secara tak terduga saat bayi pertama Anda masih muda (mungkin saja hamil saat menyusui, bahkan jika menstruasi Anda belum kembali). Atau Anda mungkin belum siap menyapih balita Anda (menyapih biasanya terjadi kapan saja tapi lebih baik setelah anak berusia minimal 2 tahun).

Apa pun alasannya, biasanya sangat aman untuk menyusui saat hamil. Tubuh Anda akan terus memproduksi air susu ibu (ASI) yang cukup untuk memberi makan anak Anda yang lebih tua. Sementara bayi Anda yang belum lahir akan mendapatkan semua nutrisi yang mereka butuhkan dari tubuh Anda.

Menyusui memicu kontraksi ringan. Ini aman pada kehamilan yang tidak rumit dan tidak komplikasi. Melansir laman Pregnancy Birthbaby jika Anda berisiko mengalami persalinan prematur, hamil kembar, pernah mengalami keguguran serta kelahiran prematur di masa lalu, maka akan lebih baik Anda meminta saran dokter atau bidan Anda.

ASI tetap penuh nutrisi

ASI Anda masih akan memberi nutrisi anak Anda meski Anda hamil, tetapi Anda cenderung menghasilkan lebih sedikit ASI saat kehamilan Anda berlanjut. Selain itu, kandungan ASI akan berubah ketika Anda mulai memproduksi kolostrum, dan rasanya mungkin berbeda. Perubahan-perubahan ini mungkin menyebabkan anak Anda yang lebih tua menyapih diri sendiri saat Anda masih hamil.

Selain itu, kolostrum adalah pencahar alami, sehingga kotoran anak yang lebih besar mungkin lebih cair daripada biasanya. Ini tidak perlu dikhawatirkan.

Jika anak Anda yang lebih tua kurang dari 1 tahun ketika Anda hamil, perhatikan baik-baik untuk memastikan berat badan anak Anda tetap cukup setelah ASI Anda berubah. Anda mungkin perlu memasukkan makanan tambahan jika masih mengandalkan ASI untuk gizi utama anak Anda. Bicaralah dengan perawat kesehatan anak ibu Anda untuk meminta nasihat terkait asupan gizi mereka.

Cara merawat diri sendiri

Menyusui saat hamil dapat membuat payudara Anda sakit dan puting Anda terasa sakit. Anda mungkin akan merasa lebih lelah atau mengalami morning sickness yang lebih buruk saat menyusui dalam kondisi hamil.

Efek samping ini disebabkan oleh hormon kehamilan Anda. Anda mungkin membaik setelah trimester pertama, tetapi bagi beberapa perempuan bisa terjadi sepanjang kehamilan. Kondisi ini bisa diatasi salah satunya dengan mengubah posisi saat Anda menyusui.

Selain itu, Anda dapat menjaga diri sendiri dengan makan makanan yang bergizi, memastikan Anda terhidrasi dengan baik, dan banyak istirahat. Anda juga tidak perlu mengonsumsi terlalu banyak suplemen vitamin atau mineral. Sebab tubuh Anda akan menyesuaikan diri dengan membuat ASI dan memberi nutrisi pada bayi yang belum lahir secara bersamaan.

Baca juga artikel terkait KEHAMILAN atau tulisan lainnya dari Nur Hidayah Perwitasari

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Nur Hidayah Perwitasari
Editor: Agung DH