Menuju konten utama

Studi: Stres Pada Ibu Hamil Bisa Pengaruhi Perkembangan Janin

Ibu hamil yang stres bisa mempengaruhi perkembangan bayi atau janin dalam kandungan.

Studi: Stres Pada Ibu Hamil Bisa Pengaruhi Perkembangan Janin
Ilustrasi kehamilan. Getty Images/iStockPhoto

tirto.id - Bagi kebanyakan orang, kehamilan merupakan sebuah anugerah dan hal yang membahagiakan. Tetapi, hamil juga bisa membuat stres bagi sebagian ibu.

Stres yang dialami oleh seorang ibu selama kehamilan tentu saja dapat memengaruhi bayi dalam kandungan. Menurut situs The Guardian, bayi yang belum lahir akan terpapar hormon stres dari ibunya pada tahap awal kehamilan.

Sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal Clinical Endocrinology menyebutkan, tingkat stres yang tinggi pada seorang ibu selama kehamilan dapat memengaruhi fungsi otak dan perilaku pada keturunannya.

Selain itu, tekanan pada ibu selama hamil juga dapat memengaruhi perkembangan janin, termasuk menurunkan IQ-nya.

Para peneliti dari Imperial College London mengukur kadar hormon stres kortisol pada 267 wanita hamil. Hasilnya, kortisol yang dipompa ke dalam darah ketika ibu hamil merasa cemas dalam jangka pendek bisa membantu tubuh untuk menghadapi situasi stres.

Sementara stres jangka panjang dapat menyebabkan kelelahan, depresi dan membuat seseorang lebih rentan terhadap penyakit.

Para ilmuwan juga mengambil sampel darah dari ibu dan cairan ketuban di dalam rahim dan menemukan bahwa pada usia kehamilan 17 minggu atau lebih, kadar kortisol yang lebih tinggi dalam darah ibu tercermin dalam kadar cairan ketuban yang lebih tinggi.

Cairan ketuban terutama diproduksi oleh janin dan merupakan indikator yang baik dari paparannya terhadap berbagai zat, termasuk hormon.

Laman WebMD menyebutkan, beberapa stres selama kehamilan adalah normal, sama seperti pada masa-masa kehidupan lainnya. Tetapi jika stres menjadi konstan, efeknya pada bayi juga bisa berlangsung lama.

Ibu hamil yang mengalami stres secara terus-menerus juga bisa memicu respons peradangan.

Peradangan dikaitkan dengan kesehatan kehamilan yang lebih buruk dan masalah perkembangan pada janin di rahim.

Cara mengelola stres selama kehamilan.

  • Saat mengalami stres selama hamil, cobalah menarik napas panjang dan kelola alam pikiran dengan beberapa cara di antaranya melakukan meditasi, yoga prenatal, atau terapi bicara.
  • Stres juga bisa diatasi dengan menyanyikan sebuah lagu, karena bernyanyi dan mendengarkan musik dapat membantu mengontrol kadar kortisol.
  • Bersantai dan melakukan hobi. Mandilah dengan air hangat, kemudian minum secangkir teh atau membaca buku yang disukai juga bisa membuat kadar stress pada ibu hamil berkurang.
  • Hubungi dokter. Jika semua cara sudah dilakukan tapi masih saja stres, maka segera hubungi dokter dan sampaikan hal-hal apa yang membuat stres selama hamil.

Situs Parents menyebutkan, kadar stres pada wanita hamil biasanya berbeda-beda, ada yang bisa mengatasinya secara cepat, tetapi ada juga yang berlangsung lama.

Kondisi ini sebenarnya wajar dan biasanya terjadi pada lebih dari 10 persen wanita hamil, karenanya stres harus segera diatasi dan diobati sesegera mungkin agar tidak berdampak buruk bagi janin yang sedang dikandung.

Baca juga artikel terkait KEHAMILAN atau tulisan lainnya dari Dewi Adhitya S. Koesno

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Dewi Adhitya S. Koesno
Editor: Agung DH