tirto.id - Menteri Kelautan dan Perikanan Wahyu Sakti Trenggono menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Jakarta, Jumat (5/1/2024). Dalam pertemuan tersebut, Trenggono melaporkan kebijakan anti-dumping udang di Amerika Serikat.
"Udang kan ada masalah di Amerika, dikenakan antidumping, kita lapor," kata Trenggono di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (5/1/2024).
Trenggono mengatakan, Presiden Jokowi meminta agar Trenggono menangani kebijakan yang sudah berlaku sekitar 2 bukan tersebut. Ia beralasan, kebijakan Amerika yang sudah berjalan 2 bulan itu perlu ditindak karena merugikan.
"Ya dikerjakan kalau enggak nanti industri itu mati kita, kena antidumping dikenakan bea masuk," kata mantan Wamenhan itu.
Ia pun mengatakan, kebijakan tersebut akan ditangani dengan melibatkan pengacara. Namun, ia menegaskan penyelesaian bukan dengan mengajukan gugatan hukum.
"Bukan gugatan hukum, penyelesaian," kata Trenggono.
Pada September lalu, Kementerian Kelautan dan Perikanan mencatat ekspor udang menyentuh angka 567 juta dolar AS. Angka ini diikuti oleh komoditas tuna-cakalang-tongkol dengan nilai ekspor 282 juta dolas AS, serta cumi-sotong-gurita dengan nilai ekspor 195 juta dolar AS.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, memperkuat sinergitas program dan peran lintas sektor melalui crash program. Langkah tersebut guna mendukung target produksi udang sebanyak 2 juta ton dan peningkatan nilai ekspor sampai 250 persen pada akhir 2024.
Crash program meliputi penguatan implementasi Program Prioritas Revitalisasi Tambak, Akselerasi Produksi dan Ekspor Udang untuk 2022-2024.
“Diminta kepada semua K/L dan instansi terkait untuk bisa saling memperkuat sinergi dan kolaborasi untuk kebangkitan industri udang nasional. Penguatan komitmen eksekusi program, komitmen aksi bersama sangat dibutuhkan saat ini,” katanya melalui tayangan virtual dalam National Shrimp Action Forum dikutip Antara di Jakarta, Rabu (26/10/2022).
Luhut berharap crash program dapat memperkuat komitmen penerapan program-program untuk bisa mendorong target produksi dan peningkatan produksi udang 2024.
Target produk dan peningkatan ekspor yang ambisius itu dilakukan agar Indonesia bisa masuk ke dalam lima besar (top five) eksportir perikanan dunia.
“Upaya ini sudah barang tentu bukan hal mudah tapi tidak berarti tidak mungkin kita capai. Pasar udang dunia saat ini sekitar 25 miliar dolar AS, namun kita baru bisa mencapai market share 10 persen saja,” katanya.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Anggun P Situmorang