tirto.id - Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, membuka lelang seluruh jabatan Eselon 1 Kementerian Pertanian dan puluhan jabatan setingkat Eselon 2 di hingga 5 Januari 2024. Langkah tersebut dilakukan dalam upaya membersihkan Kementan dari para pejabat yang melakukan tindakan tercela seperti korupsi, jual beli jabatan, kolusi dengan pengusaha, dan perbuatan tercela lainnya.
“Mentan akan melelang semua Eselon I bermasalah di kementerian ini termasuk para Dirjen, Kepala Badan, dan juga para pejabat Eselon II lingkup Kementan yang terindikasi bermasalah. Ini komitmen Mentan beserta seluruh jajaran untuk memulihkan reputasi Kementan dan mencapai swasembada kembali,” kata Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kuntoro Boga Andri dikutip dari Antara, Sabtu (23/12/2023).
Kuntoro menjelaskan open bidding atau lelang jabatan akan dilakukan terbuka, transparan, dan akuntabel. Hal itu dilakukan sebagai keseriusan Amran membenahi Kementan, dan juga penyegaran terhadap beberapa posisi yang telah lama tidak bergerak.
“Kita perlu energi baru Kementan pasca turbulensi kasus hukum di KPK dan penegak hukum lainnya. Pak Mentan ingin meritokrasi sistem dan menciptakan birokrasi bersih disini. Kementerian ini mengurus pangan rakyat banyak. Perlu duduk orang yang amanah dan konsisten bergerak bagi kepentingan rakyat,” ucapnya.
Pada periode jabatan sebelumnya Mentan periode 2014-2019, Andi Amran Sulaiman konsisten dan tegas untuk tidak main-main dengan kejahatan di sektor pangan dan pencegahan KKN dalam birokrasi Kementan dan sebagai hasilnya Indonesia mampu mencapai tiga kali swasembada pangan strategis pada tahun 2017, 2019, dan 2020.
Amran sudah memproses demosi dan mutasi lebih dari 1.500 pegawai Kementan yang bermasalah dan mempolisikan 700 mafia pangan. Tidak hanya itu, Amran juga telah membersihkan internal Kementan yang bermain dengan pangan, dan menjaga integritas pejabat dari perilaku korupsi.
“Beliau pasti akan konsisten terus seperti ini. Menjaga harga diri dan marwah kementerian yang berpihak pada petani. Pesannya, jangan ada yang main-main," tambah Kuntoro.
Editor: Intan Umbari Prihatin