tirto.id - Proses pencalonan gubernur dan wakil gubernur dalam Pilkada DKI diduga telah diintervensi pihak Istana Kepresidenan. Menanggapi dugaan itu, pihak Istana melalui Menteri Sekretaris Negara Pratikno membantah adanya campur tangan terhadap tahapan pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta.
Bantahan itu disampaikan Asdep Humas Kementerian Sekretaris Negara Masrokhan dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu (25/9/2016). Menurut dia, Kementerian Sekretariat Negara menyatakan bahwa pemberitaan tersebut tidak benar dan menyesatkan.
Terkait intervensi pihak Istana terhadap Pilkada DKI, Masrokhan menegaskan Menteri Sekretaris Negara Pratikno tidak pernah bertemu Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon, ataupun pemimpin Partai Gerindra lainnya.
"Terlebih untuk membicarakan apalagi mengintervensi proses penentuan pasangan calon peserta Pilkada DKI Jakarta yang akan diusung Partai Gerindra sebagaimana diberitakan sejumlah media online tersebut," lanjutnya.
Sebelumnya, santer diberitakan mengenai Istana yang keberatan dengan pencalonan Anies Baswedan sebagai calon gubernur DKI oleh Gerindra dan PKS. Karenanya Mensesneg Pratikno kemudian dikabarkan diutus Istana untuk menemui petinggi dua parpol tersebut.
Namun kabar itu ditegaskan Masrokhan tidak benar dan menyesatkan. Masrokhan menambahkan, Istana mendukung proses penyelenggaraan Pilkada yang demokratis dan berkualitas.
Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebelumnya telah mengumumkan penetapan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno sebagai bakal cagub dan wagub yang mereka usung dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 pada Jumat malam (23/9/2016).
Anies mengatakan partai sudah menjalin komunikasi politik dengan dia beberapa pekan sebelum mengumumkan pencalonan pada Jumat malam. "Kalau yang mengundang sudah tiga mingguan. Tapi saya kalau diundang ya sifatnya siap untuk tanggung jawab," kata Anies di Jakarta, Sabtu (24/9/2016).
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari