Menuju konten utama

Menlu RI dan Menlu AS Bahas Krisis Qatar Via Telepon

Retno menjelaskan bahwa dirinya dan Rex Tillerson juga membahas soal krisis di Teluk Persia di mana sejumlah negara Arab memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar.

Menlu RI dan Menlu AS Bahas Krisis Qatar Via Telepon
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi memberikan keterangan pers terkait perkembangan WNI terdampak operasi militer Marawi di Kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Selasa (30/5). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan.

tirto.id - Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS) Rex Tillerson dan Menlu RI Retno LP Marsudi melakukan pembicaraan melalui sambungan telepon guna membahas sejumlah isu utama, salah satunya mengenai perkembangan krisis diplomatik Qatar.

"Semalam Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson menelepon saya. Kita memang sudah janjian dalam minggu ini untuk melakukan komunikasi lewat telepon," kata Retno Marsudi di Jakarta, Rabu (21/6/2017).

Menlu Retno dan Tillerson juga membahas persiapan pertemuan tingkat tinggi G20 yang akan dilaksanakan di Hamburg, Jerman pada 7-8 Juli 2017.

Selain itu, Kedua menlu membahas rencana pertemuan bilateral antara Presiden Trump dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di sela-sela Konperensi Tingkat Tinggi Kelompok 20 Negara (KTT G20) nanti.

"Kita membahas mengenai beberapa isu yang kemungkinan dibahas oleh kedua presiden, antara lain adalah mengenai ancaman terorisme," ucap Retno dikutip dari Antara.

Selain itu, ia menyatakan, keduanya juga membahas masalah keamanan di Marawi, Filipina.

Menlu AS mengapresiasi langkah Indonesia yang telah menginisiasi pertemuan trilateral antara Indonesia, Malaysia dan Filipina yang akan dilaksanakan besok di Manila, Filipina.

Retno Marsudi mengatakan bahwa pertemuan trilateral tersebut bertujuan untuk membahas situasi keamanan terkini, khususnya di Marawi, serta dampaknya kepada keamanan wilayah.

Lebih lanjut Retno menjelaskan bahwa dirinya dan Rex Tillerson juga membahas soal krisis di Teluk Persia di mana sejumlah negara Arab memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar, karena negara kaya itu dianggap mengancam keamanan kawasan dan mendukung sejumlah kelompok militan bersenjata.

Retno mengaku menyampaikan kepada Tillerson terkait posisi Indonesia dalam masalah itu, dan Indonesia meminta agar AS juga memberikan kontribusinya agar situasi tidak memburuk dan dialog dapat segera dilakukan.

"Rex Tillerton mengatakan bahwa Amerika berkomitmen untuk memberikan kontribusinya dan sampai saat ini masih terus mengundang kedua belah pihak agar dialog dapat dilakukan," tutur Retno.

Menurut Retno, Indonesia terus berupaya mendorong agar negara-negara yang terlibat dalam krisis diplomatik Qatar bisa menahan diri dan mengedepankan dialog hingga rekonsiliasi.

Minggu lalu, Menlu Retno menerima utusan khusus dari Uni Emirat Arab (UEA), yaitu Menlu UEA Abdul Rahman bin Mohammde Al Owais untuk membahas upaya-upaya yang bisa ditempuh dalam menangani krisis diplomatik Qatar.

Menurut Retno, pesan yang disampaikan oleh utusan khusus UAE itu adalah bagaimana mengedepankan dialog dalam penyelesaian krisis diplomatik Qatar.

Ia menyatakan UAE setuju bahwa dialog dan penyelesaian secara politik adalah opsi tunggal yang paling memungkinkan bisa dicapai. Dan penyelesaian masalah lewat kekuatan militer bukan lah suatu pilihan.

Kemudian, Retno juga telah menerima kunjungan bilateral oleh Menlu Maladewa Mohamed Asi di Jakarta pada Rabu (21/6). Ia mengatakan Menlu Maladewa juga mendorong agar dialog dapat segera dilakukan.

Baca juga artikel terkait HUBUNGAN DIPLOMATIK QATAR atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Politik
Reporter: Alexander Haryanto
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto