Menuju konten utama

Menkeu Prediksi Defisit Semester II 2024 2,70 Persen dari PDB

Nominal defisit tersebut mengalami kenaikan dari realisasi 2023 yang sebesar 2,29 persen dari PDB.

Menkeu Prediksi Defisit Semester II 2024 2,70 Persen dari PDB
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan tanggapan pemerintah atas pandangan Fraksi PDI Perjuangan terhadap kerangka RAPBN 2025 dalam rapat paripurna DPR ke-19 masa persidangan V tahun sidang 2023-2024 di kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (4/6/2024). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/rwa.

tirto.id - Menteri Keuangan, Sri Mulyani, memperkirakan, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 ditutup defisit sebesar Rp609,7 triliun atau 2,70 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Defisit ini mengalami kenaikan dari realisasi 2023 yang sebesar 2,29 persen.

Kenaikan defisit Rp80,8 triliun adalah kombinasi dari pendapatan negara yang tadi mengalami beberapa koreksi atau tidak mencapai target maupun kontraksi yang besar dari PNBP (pendapatan negara bukan pajak) dan bea cukai, terutama di Semester I dan kita bisa tumbuh tipis di Semester II,” katanya, dalam rapat kerja dengan Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat (Banggar DPR) RI, di Jakarta, Senin (8/7/2024).

Karena defisit tersebut, pendapatan negara diperkirakan mencapai Rp2.802,5 triliun dengan penerimaan pajak sebesar Rp1.921,9 triliun dan penerimaan kepabeanan dan cukai diproyeksikan mencapai Rp296,5 triliun. Selain itu, PNBP diperkirakan sebesar Rp549,1 triliun sampai akhir 2024.

Tetap tumbuh negatif 10,4 (persen). Karena tahun lalu tumbuh memang PNBP sangat tinggi,” lanjut Sri Mulyani.

Di sisi lain, penerimaan hibah diperkirakan akan mengalami lonjakan karena bakal dilaksanakannya Pilkada 2024. Penerimaan hibah yang akan masuk sebesar Rp34,9 triliun ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Adapun belanja negara, pada Semester II 2024 diperkirakan mencapai Rp3.412,2 triliun, tumbuh 9,3 persen dari tahun lalu. Belanja pemerintah pusat naik hingga Rp2558,2 triliun atau 103,7 persen terhadap PDB.

Belanja K/L (Kementerian/Lembaga) tumbuh 4 persen mencapai Rp1.198,8 triliun atau kalau dilihat dari pagu tahun kemarin, naik Rp108 triliun. Ada kenaikan signifikan dari belanja K/L. Pagu anggaran adalah Rp1.090,8 triliun, realisasinya diperkirakan mencapai Rp1.198 triliun. Ini karena belanja K/L akan mengalami kenaikan, terutama realisasi dari pinjaman luar negeri, hibah pilkada dan juga realisasi pinjaman dalam negeri,” jelas Ani, sapaan Sri Mulyani.

Sementara itu, untuk belanja non-K/L, diperkirakan akan mencapai Rp1.359,4 triliun pada paruh kedua 2024—turun Rp17,3 triliun dari tahun sebelumnya. Transfer ke daerah diproyeksikan mencapai Rp854,0 triliun atau 99,6 persen dari APBN 2024 yang sebesar Rp857,6 triliun.

Dengan outlook pendapatan dan belanja tersebut, kami memprediksikan, APBN 2024 akan ditutup dengan defisit dari keseimbangan primer mencapai Rp110,8 triliun dan defisit total mencapai Rp609,7 triliun,” imbuh Ani.

Baca juga artikel terkait KEUANGAN NEGARA atau tulisan lainnya dari Qonita Azzahra

tirto.id - Flash news
Reporter: Qonita Azzahra
Penulis: Qonita Azzahra
Editor: Fadrik Aziz Firdausi